Tidak Kunjung Hamil? Belum Tentu Gangguan Kesuburan

By Dionysia Mayang, Selasa, 21 Februari 2017 | 09:30 WIB
Infertilitas Ketahui Mitos dan Faktanya (Dionysia Mayang)

Saat merencanakan pernikahan, tentunya kita juga merencanakan untuk memiliki keturunan. Tak jarang juga orang menginginkan untuk langsung bisa memiliki anak segera setelah menikah.

Namun, bila tidak kunjung hamil setelah menikah, jangan terburu mengikuti program atau prosedural reproduksi dengan dibantu teknologi. Sebab belum tentu gangguan kesuburan.

Dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG., MSc., mengatakan masih umum terjadi di masyarakat kita bahwa tidak hamil dalam beberapa bulan pertama setelah menikah berarti pasangan mengalami ketidaksuburan.

“Seringkali masyarakat kita tidak sabar, ingin mengikuti program seperti inseminasi atau bayi tabung di bulan-bulan awal pernikahan,” tuturnya pada NOVA.id.

Baca: Infertilitas, Ketahui Mitos dan Faktanya

Sebenarnya, kondisi gangguan kesuburan atau infertilitas adalah ketidakmampuan satu pasangan, baik dari perempuan maupun pria, untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa kontrasepsi.

Menurut data umum, setidaknya di dunia ada 10 hingga 15 persen pasangan mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas.Menurut WHO, setidaknya satu dari empat pasangan di negara berkembang mengalami infertilitas.

Di Indonesia, menurut data BPS pada 2008 perempuan yang sedang dalam usia reproduksi sekitar kurang lebih 39,8 juta.Namun, setidaknya 10-15 persen atau sekitar 4 juta perempuan mengalami gangguan kesuburan.

Jangan terburu menjadikan infertilitas sebagai alasan kita tak kunjung hamil. Pada faktanya, hanya ada sekitar 75 persen pasangan yang hamil pada 6 bulan pertama pernikahan.

Baca: Sperma Suami Harus Diperiksa Bila Istri Belum Hamil

Menurut Dr. Yassin, gangguan kesuburan sendiri bisa terjadi baik pada perempuan maupun pada pria. “Banyak faktor yang menyebabkan infertilitas, baik dari istri maupun suami,” tutupnya.

Dionysia Mayang/NOVA.id