Linda Hoopes dan John Lounsbury, peneliti Departemen Psikologi Universitas Tennessee mensurvei 128 pegawai sebelum dan setelah liburan. Perbedaannya, mereka menemukan ada peningkatan dalam kepuasan hidup setelah liburan.
Pada hubungan pernikahan, liburan juga berpengaruh signifikan dalam mempererat komunikasi, ikatan suami-istri, evaluasi, dan romantisme.
Sedangkan bagi anak-anak liburan membantu mereka lebih mandiri, lebih sehat karena aktif bergerak, berinteraksi dengan lingkungan baru, fleksibel, dan banyak lagi.
Baca: 9 Kiat Agar Liburan Bersama Keluarga Besar Berjalan Lancar
5. Redakan stres
Tekanan sehari-hari membuat stres timbul dalam kehidupan seseorang. Gejala yang bisa dikenali antara lain rasa lelah berkepanjangan, lesu, tak nafsu makan, tidak bersemangat, dan ada perasaan cemas atau takut.
Peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Tel Aviv, Mina Westman dan Dove Eden menemukan perasaan tertekan pada 76 pegawai menurun signifikan selama liburan.
Liburan memiliki manfaat unik yang dirasakan secara psikis tapi berpengaruh pada fisik. Selain aktif secara fisik, sebuah perjalanan dan eksplorasi di tempat tujuan mampu membuat perspektif baru dalam kehidupan seseorang. Sehingga hormon kortisol yang menjadi faktor stres dapat mereda dan digantikan dengan hormon endorfin, si pembawa kebahagiaan.
Nah, tak heran bukan kalau setelah liburan kita merasa lebih fresh dan relaks? Yuk, mulai rencanakan liburan Anda dan rasakan manfaatnya.