Dilansir dari Dailymail, Siti Aisyah dan Doan Thi Huong tengah menghadapi serius tuduhan atas kasus pembunuhan Kim Jong Nam di bandara Kuala Lumpur pada tanggal 13 Februari lalu. Baru-baru saja mereka mengungkapkan pengakuan alasan aksi pembunuhan Kim Jong Nam.
Baca : Pengakuan Siti Aisyah yang Dibayar Melakukan Aksinya Hanya Rp1,2juta
Selain tuduhan serius yang tengah mereka hadapi, ada penyesalan lain rupanya yang diungkapkan oleh Doan Thi Huong. Diketahui dalam aksi pembunuhan Kim Jong Nam, salah satunya bertugas menyemprotkan cairan ke wajah Kim Jong Nam. Gara-gara tercemar cairan berbahaya ini maka Huong mengaku sakit.
Dikatakan oleh salah satu sumber, Huang merasakan efek muntah-muntah dan sama sekali tak memiliki selera makan dan makan. Diduga cairan tersebut diketahui merupakan cairan mematikan dinamakan VX. Huang tanpa mengetahui secara jelas telah membahayakan sendiri nyawanya membawa cairan berbaya tersebut, terlebih diperkirakan ia terkontaminasi karena tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah melakukan aksinya di bandara Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut keterangan, cairan mematikan tersebut diduga didatangkan oleh mata-mata dari Korea Utara dan diproduksi disana, kejelasan informasi ini pun masih dalam tahap investigasi. Lain lagi dengan informasi yang termuat di harian The Star yang menyebutkan bahwa cairan mematikan tersebut diperkirakan mungkin saja diproduksi di Kuala Lumpur, Malaysia.
Salah satu tersangka yang terlibat Ri Jong Chol ahli kimia, saat digeledah apartemennya ditemukan beberapa cairan kimia berbahaya termasuk beberapa sarung tangan dan sepatu.
Para ahli kimia dari Malaysia juga saat ini masih menelusuri dan memeriksa cairan berbahaya yang digunakan membunuh Kim Jong Nam dinamakan VX. Saat ini, dua perempuan yang ditangkap mengaku tak mengetahui sama sekali bahwa cairan tersebut berbahaya.
Delapan orang Korea Utara yang terlibat dalam aksi pembunuhan ini, empat diantaranya diperkirakan telah melarikan diri kembali ke Pyongyang, tetapi kepolisian berharap akan segera bisa menangkapnya lewat bantuan diplomat di kedutaan Korea Utara.
Menurut informasi yang dituliskan, pemerintah telah meminta bantuan Hyon Kwang Son (44) salah satu sekretaris di kedutaan untuk secara suka rela bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Kepala Kepolisian Malaysia, Abdul Samah Mat mengatakan jika permintaan kerjasama tersebut ditolak maka akan ada sanksi yang akan dijatuhkan. Kepolisian Malayia juga baru-baru ini mengatakan bahwa mereka akan menggunakan berbagai cara untuk memastikan bahwa tidak akan ada lagi peredaran atau penggunaan cairan berbahaya VX ini di wilayahnya.Isu penggunaan cairan berbahaya yang bisa mudah beredar ini memang sudah membuat keresahan bagi masyarakat Malaysia.