Agar Tak Kebablasan, Begini Cara Orang Tua Memantau Aktivitas Anak di Era Digital

By Dionysia Mayang, Minggu, 5 Maret 2017 | 04:00 WIB
Banyak kiat untuk orangtua modern mengasuh anak di era digital. Berikut 3 ciri di antaranya. (Dionysia Mayang)

Tren yang terus berganti, teknologi yang semakin berkembang, dan arus informasi yang semakin mudah diakses sedikit banyak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Istilahnya, anak zaman sekarang semakin melek digital. Itu sebabnya, untuk mengimbangi kemajuan teknologi, orang tua juga disarankan ikut memahami apa yang dilakukan anak-anak mereka.

Baca: Eksis dan Terkenal di Sosial Media Sejak Kecil, Apa Dampaknya Saat Anak Dewasa?

Dan lebih dari itu, menurut Anindita Citra, S.Psi., M.Psi., psikolog dari Light House Indonesia, orang tua juga harus memberi pengawasan pada anak-anaknya. “Baiknya, orangtua ikut memantau apa sih yang sedang digandrungi oleh anak-anak zaman sekarang,” jelasnya pada NOVA.id.

Jika anak tak terlalu terbuka, maka tugas kita sebagai orang tua mencari tahu apa yang sedang disenangi oleh anak-anak kita. Selain itu, selalu sediakan waktu untuk mengobrol dengan anak dari hati ke hati.

“Untuk orangtua yang bekerja, tak harus bertatap muka. Bisa lewat telepon, untuk mengetahui kesehariannya,” jelasnya.

Baca: Jangan Biarkan Anak Terbiasa Berkomentar Negatif Ala 'Haters' di Media Sosial

Cari tahu juga, sosok yang sedang menjadi idola anak kita. Menurut Citra, idola yang sedang digandrungi anak kita bisa mempengaruhi perilaku anak. Apalagi, anak-anak juga masih mencari identitas, pola pikir dan emosi anak pun belum terlalu matang.

Sering kita dengar, kan, saat ini banyak idola-idola baru bermunculan yang tak hanya dilihat di televisi. Tapi, dari media sosial pun mereka mulai mengenal selebgram atau vlogger yang gaya hidupnya ikut memberi pengaruh pada anak-anak kita.

Baca: Takut Anak Terpengaruh Selebgram 'Negatif'? Lebih Baik Lakukan Ini

Tentu hal ini akan menjadi baik bila idola anak kita memang memberi pengaruh yang baik. Tapi, yang bahaya adalah bila anak mengidolakan sosok yang menyimpang dari nilai-nilai yang ingin kita tanamkan pada anak.

“Mau tak mau, sesibuk apapun, tak ada kompromi bagi kita untuk menyediakan waktu dan memantau anak dan kesehariannya,” jelasnya.