Alergi terjadi ketika sistem imun tubuh bereaksi pada sesuatu yang tak kita sadari. Pemicu alergi atau yang disebut alergen dalam istilah kedokteran dapat berupa serbuk tanaman, jamur, bulu hewan, makanan tertentu, atau sesuatu yang membuat tubuh iritasi.
Biasanya, alergi memiliki tanda-tanda berupa kulit memerah, muncul ruam, gatal, dan bengkak.
Kita akan merasakan gejala alergi bila pemicunya terhirup, tertelan, atau terpapar pada kulit.
Baca; Waspadai 3 Penyebab Alergi Cuaca Dingin dan Musim Hujan
Nah, bila sistem imun kita tak kebal terhadap suatu alergen, maka tubuh akan memproduksi suatu protein antibodi yang bernama IgE, yang menangkal alergen.
Lalu, histamin dan zat lain akan disebarkan pada darah. Itulah yang memicu gejala-gejala alergi yang kita alami.
Tubuh tidak akan serta merta mengeluarkan reaksi alergi ketika pertama kali terpapar alergen, namun awalnya sistem kekebalan tubuh hanya akan mengingatnya kemudian membuat antibodi sebagai reaksi.
Baca: Apa Benar, Alergi pada Anak Justru Harus "Dilawan"?
Jika terpaparoleh alergen selama terus menerus, kelamaan akan menjadi alergi. Bila sudah memiliki alergi, kita bisa langsung mengalami gejala alergi begitu terpapar dengan alergen.
Gejala alergi sendiri akan muncul tergantung bagaimana kita terpapar alergen tersebut, apakah melalui udara, kulit, makanan, atau juga sengatan serangga.
Gejala alergi biasanya adalah mata berair dan gatal, bersin, hidung gatal, ruam, tubuh terasa lelah, gatal, kram perut, mual, atau bahkan diare.
Baca: Waspada, Ada Zat Penyebab Alergi di Makeup Anda
Untuk mengatasi alergi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, gunakan losion calamine atau krim hidrokortison, gunakan pakaian yang longgar dan lembut, mandi dengan air dingin, atau kompres dengan air dingin. Jangan pakai air hangat ya, karena bisa memperparah gejala alergi kulit.
Namun bila mengalami alergi secara terus menerus, bengkak dan gatal tak kunjung membaik, bahkan hingga mengalami sesak nafas, lebih baik segera periksakan ke dokter.
Sumber :www.webmd.com