Pakai Sepatu Hak Tinggi Tiap Hari? Ini Efeknya Bagi Kesehatan

By , Senin, 24 April 2017 | 07:00 WIB
Vicky Shu termasuk artis yang hobi memakai sepatu hak tinggi dan juga memproduksinya sendiri. (Nova)

Wanita selalu ingin tampil prima, salah satunya dengan memakai sepatu hak tinggi. Sebenarnya tidak mengapa memakai sepatu hak tinggi, hanya saja kalau dipakai setiap hari, ini efeknya bagi kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan dari pemakaian sepatu hak tinggi setiap hari tak hanya masalah kaki, tapi juga bisa memengaruhi kerangka tubuh dalam jangka panjang.

"Memakai sepatu hak tinggi menggeser berat badan ke arah mata kaki. Sehingga lutut dan pinggul maju dan kita harus hyperextend belakang untuk menjaga keseimbangan," jelas  Jacqueline Sutera, ahli penyakit kaki dan juru bicara American Medical Association Podiatric.

(Baca: Gemar Pakai Sepatu Hak Tinggi? Siap-siap Risiko Varises!)

1. Kaki

Memakai sepatu hak tinggi setiap hari bisa menyebabkan penyakit sendi, deformitas hammertoe, kapalan, kuku tumbuh ke dalam. Pada tingkat yang paling sederhana, tumit tidak berfungsi dengan baik.

2. Tendon Achilles

Menggunakan hak sepatu tinggi setiap hari merusak otot tendon yang menghubungkan pergelangan kaki dengan betis. Jika mengalami gangguan ini, kita akan sulit meluruskan kaki saat berjalan.

3. Lutut

Memakai sepatu hak tinggi setiap hari akan menggeser berat badan ke arah mata kaki. Lalu, lutut  harus bergerak maju untuk membuat seimbang.

Karena posisi sendi tidak benar-benar selaras, kondisi ini bisa menyebabkan kita menderita arthritis di lutut (alias osteoarthritis). Parahnya, jika osteoarthritis memasuki tahap yang serius, harus dilakukan operasi untuk menyembuhkannya.

4. Pinggul

Sama seperti lutut, pinggul harus bergerak sedikit condong untuk mengimbangi tekanan ekstra di mata kaki. Harus diketahui, pinggul memiliki fungsi yang sangat berat. Ketika berjalan, berlari, bersepeda, pinggul akan ikut bergerak.

Penggunaan sepat hak tinggi setiap hari menyebabkan rasa sakit yang luar bisa pada pinggul dan paha bagian dalam. Mengapa?

Pinggul memiliki kontrol atas seluruh postur tubuh. Jika posisi pinggul tidak lagi berada di satu garis lurus dengan tulang belakang, maka kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, bahkan sampai leher.