Pilihan mesin cuci kini kian beragam. Kalau sebelumnya didominasi oleh mesin cuci bukaan atas (top-loading), kini mesin cuci bukaan depan (front-loading) mulai menjadi pilihan.
Mana yang lebih ekonomis, mesin cuci top loading atau front loading? Ini jawabannya.
Top Loading
Pada pembelian pertama, mesin cuci jenis ini memang dijual dengan ragam yang lebih variatif dan harga yang lebih murah dari mesin cuci bukaan depan.
Inilah yang membuat mesin cuci jenis ini masih menjadi primadona karena perbedaan harga yang tidak sedikit.
Namun, mengingat pemakaian air pada mesin cuci jenis ini memang lebih banyak, otomatis penggunaan sabun cuci, durasi pengeringan, dan energi yang terpakai pun lebih tinggi.
Pasalnya, putaran mesin pada mesin cuci ini berkisar antara 650 rpm sehingga waktunya membutuhkan durasi yang lebih lama selama proses pencucian.
Di samping itu, proses pengeringannya pun kurang sempurna sehingga Anda harus menjemurnya kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu hadirnya agitator pun terkadang mengoyak kain terlalu kencang.
Front Loading
Mengingat mesin cuci jenis ini bisa dibilang masih tergolong baru, maka variasi model dan bentuknya pun belum terlalu variatif sehingga konsumen memiliki pilihan yang tidak terlalu banyak. Apalagi, harga yang dipasang pun masihrelatif tinggi.
Namun kelebihannya, putaran yang lebih cepat (hampir mencapai 1000 rpm) dan jumlah pemakaian air yang lebih sedikit, membuat hasil pencucian pada mesin cuci jenis ini lebih kering.
Penggunaan energinya pun telah diatur sehingga tidak boros. Pakaian yang telah dicuci tak perlu lagi dijemur karena hasilnya sudah benar-benar kering. Dengan demikian, penggunaan sabun cuci dan energi listrik yang dihasilkan pun bisa ditekan dengan mesin cuci bukaan depan.
Maka dalam jangka panjang pengeluaran rumah tangga seperti tagihan air, listrik, dan pembelian sabun cuci pun dapat berkurang. Melihat kelebihan dan kekurangan kedua jenis mesin cuci di atas, pilihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.