Tak jarang ibu melihat permasalahan pencernaan pada bayi terutama yang berusia di bawah 6 bulan merupakan sesuatu yang serius.
Termasuk juga bila bayi sedang diare, yang kerapkali dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius.
Namun faktanya, diare pada bayi merupakan hal yang normal, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Badriul Hegar, Ph.D., Sp.A(K).
“Diare memang merupakan salah satu penyakit yang sering dialami bayi. Namun, merupakan hal yang normal pada bayi,” jelasnya.
Dijelaskan oleh Prof. Hegar, sistem pencernaan pada bayi berusia di bawah 6 bulan memang belum sempurna.
ASI mengandung laktosa yang sangat tinggi, dan laktosa merupakan komponen yang penting bagi perkembangan otak anak.
Laktosa inilah yang sering menimbulkan diare pada bayi.
“Pembentukan enzim lipase pada bayi yang berfungsi untuk memecah laktosa belum sempurna, sehingga menyebabkan bayi diare,” jelas Prof. Hegar yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini.
Lipase adalah enzim pada pencernaan yang dapat larut dalam air dan berfungsi untuk mengubah atau memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Karena sistem pencernaan yang belum sempurna ini, maka wajar bila feses bayi cair dan frekuensinya sering.
Enzim lipase nantinya akan berfungsi normal pada bayi berusia 4 hingga 6 bulan.
Bila bayi masih berusia di bawah 6 bulan dan masih sering mengalami diare, maka jangan khawatir bila hal tersebut merupakan gejala masalah kesehatan serius.
Namun, perlu diwaspadai apabila diare atau buang air besar normal disertai dengan demam atau gejala kesehatan lainnya, ya.