Perseteruan aktris hollywood, Melissa George dengan miliuner asal Perancis Jean David Blanc masih terus berlangsung.
Setelah mengakui mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga, Melissa belum bisa pulang ke negera asalnya, Australia karena masih perang bersama pasangannya di Perancis untuk mendapatkan hak asuh anak.
Baca : (Jadi Korban KDRT, Melissa George Malah Dituduh Bipolar dan Berkepribadian Ganda )
Dilansir dari Huffington Post yang memuat wawancara ekslusif Melissa George dengan program teve Australia “Sunday Night”, ibu Rafael dan Solal ini menceritakan perjuangannya untuk bisa mendapatkan hak asuh anak.
Ya, sementara pengadilan belum memutuskan hak asuh kedua anaknya, baik Melissa dan penulis buku “Three Days in Nepal”, Jean David Blanc bergiliran seminggu sekali untuk mengasuh Rafael dan Solal.
Demi buah hatinya, Rafael yang berumur 3 tahun dan Solal yang baru berumur 16 bulan, Melissa mengatakan bahwa ia rela membuang karirnya dan melepas pekerjaan demi bisa mendapatkan hak asuh.
“Pekerjaanku utama adalah seorang ibu jadi aku memutuskan untuk menjalani semuanya dan melepaskan semua tawaran pekerjaan. Aku harus stop bermain untuk Heartbeat di season 2, aku juga melepaskan beberapa proyek film. Bagiku, hanya ada satu yang penting, kedua buah hatiku. Aku memang bisa meninggalkan kedua anakku dan pergi begitu saja. Tetapi tidak, bagaimana mungkin aku tega meninggalkan bayi yang masih aku susui,”katanya sambil menyeka air mata yang terus jatuh berguguran.
Tentu, tanpa pekerjaan dan uang, Melissa tetap bertahan di Perancis seorang diri menjalani proses ini hingga selesai.
“Untungnya aku disokong dana sedikit oleh ibuku,sekarang apapun yang aku miliki,semua asetku sudah aku jual agar aku bisa bertahan dan berjuang disini sampai pengadilan memutuskan hak asuh anak jatuh ketangan siapa,”jawab aktris yang juga dinominasikan sebagai Aktris pendukung terbaik 2015 dalam film berjudul Felony.
Melissa mengatakan bahwa ia hanya ingin pulang ke negaranya Australia membawa anak-anaknya tinggal bersama dan hidup dengan damai.
“Sebuah akhir yang bahagia adalah saya pulang bersama anak-anaka saya dan ayahnya bisa menemui dan merawat anak-anaknya kapan saja dia mau, dan dapat menunjukkan kepada anak-anak saya negara asal saya dan dari mana mereka berasal,” jelasnya.