Nama Fidelis Arie masih saja jadi perbincangan publik. Pasalnya, masih banyak yang meminta nasib Fidelis Arie ditangguhkan karena ia menggunakan ganja yang ditanam sebagai pengobatan istrinya.
Dilansir dari Kompas.com, tim kuasa hukum Fidelis Arie Sudawerta, Marcelina Lin, Theo Kristoporus Kamayo dan Rencana Suryadi menceritakan runut keterangan kliennya.
Ketiga tim kuasa hukum ini tergabung dalam Firma Hukum Ranik, Marcelina dan Rekan yang berkantor di Pontianak ini memang ditunjuk keluarga seminggu setelah Fidelis ditahan oleh BNN Sanggau.
(Baca : Pilu, Ini Kisah Anak Fidelis Arie yang Ditahan karena Tanam Ganja untuk Pengobatan Istrinya.)
Theo Kristoporus mengungkapkan, sebelum Fidelis Arie ditahan oleh BNN sempat berkonsultasi dengan kepala dinas di tempatnya bertugas sebagai pegawai negeri sipil.
Dalam konsultasi tersebut, atasan Fidelis Arie tersebut menyarankan agar dia mengurus segala perizinan untuk pengobatan istrinya itu ke Jakarta.
"Kepala dinasnya prihatin dan menyarankan Fidelis untuk mengurus perizinan supaya apa yang dia lakukan itu tidak bertentangan dengan hukum, apakah ke Jakarta bertemu dengan menteri kesehatan, atau siapa saja yang bisa dihubungi untuk mengurus izin tersebut," ungkap Theo.
Bahkan atasan Fidelis, lanjutnya, mengaku bersedia membantu biaya dengan menggalang dana untuk berangkat ke Jakarta untuk mengurus perizinan.
Namun, karena pertimbangan tidak ada yang merawat istrinya ketika dia berangkat, hal itu urung Fidelis lakukan.
"Selain istrinya tidak ada yang merawat dan anaknya juga masih kecil, jadi dia urungkan niat itu," kata Theo.