Perdana Menteri Tampan Kanada, Justin Trudeau Ungkap Makna Tato di Lengannya

By Wida Citra Dewi, Sabtu, 8 April 2017 | 08:00 WIB
Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada yang tampan dan digilai publik dunia. (Wida Citra Dewi)

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeu akhir-akhir ini kerap diperbincangkan orang.

Selain karena ketampanannya, namanya juga sempat heboh di dunia maya karena dianggap punya warisan darah Indonesia.

Namun kali ini, Justin kembali dibicarakan karena banyak yang penasaran dengan arti tattoo yang ada di lengan kirinya.

Tato besar itu terlihat ketika Justin mengikuti pertandingan tinju untuk menggalang dana di Ottawa pada 31 Maret 2012 silam.  

Dikutip dari Huffington Post, Justin ternyata pernah berkicau di Twitter seputar makna tato yang menghiasi lengannya itu.

Ternyata itu bukan satu tato, melainkan dua tato yang digabung jadi satu.

“Tatoku ini berupa gambar dunia dengan gambar burung gagak Haida. Bentuk bola dunia kudapatkan di usia 23 sementara bentuk gagak Robert Davidson kubuat ketika aku berulangtahun ke-40.” Kicaunya kala itu.

Haida sendiri adalah sebutan untuk masyarakat asli yang menempati wilayah Haida Gwaii, Kolumbia dan Alaska.

 

(Baca : Kekasih Pangeran Harry Resmi Tutup Situs Miliknya, Ada Apa?)

 

Sementara Robert Davidson merupakan seniman Haida yang terkenal.

Sebagai alasan Justin memilih gambar itu untuk menghiasi tubuhnya adalah karena ayahnya, Pierre, dinyatakan sebagai anggota kehormatan di suku Haida pada tahun 1976 ketika dirinya menjabat sebagai perdana menteri.

Nenek Davidson kemudian membawa Pierre ke klannya ketika Justin masih berusia 4 tahun saat itu.

Anehnya, ini terjadi beberapa tahun setelah Pierre mengusulkan kebijakan yang kontroversial, In Place of Strife (1969), yang merupakan dokumen Buku Putih berisi kebijakan untuk menghapuskan Akta Indian di Kanada dan mengakui Bangsa Pertama setara dengan kelompok minoritas lainnya, dan bukan sebagai sebuah kelompok khusus.

Karena alasan ini, banyak orang pribumi yang menganggap bahwa tato di lengannya sebagai bentuk dari perampasan budaya.

"Ini seperti ketika aku mau membuat tato berbentuk bola basket, tapi aku tidak bermain basket." komentar seniman tato Haida, Gregory Williams kepada majalah Macleans.