Tak sedikit perempuan yang suka menghiasi kukunya dengan berbagai warna.
Motifnya pun bahkan bisa disesuaikan dengan gaya yang disukai sesuai selera.
Tapi, terpikirkah oleh Anda bahwa zat kimiawi yang terdapat dalam kuteks yang kita gunakan tersebut bisa masuk ke dalam aliran darah, hanya dalam 2 jam setelah pemakaian?
Mengejutkan, ya!
Tapi, ini bukan omong kosong belaka.
(Baca: 7 Barang Paling Beracun yang Ada di Rumah Kita)
Sebuah riset menggunakan urin sebagai objek untuk diteliti dan dilihat seberapa tinggi kadar diphenyl phospate (DPHP) atau racun kimiawi.
Pada jangka waktu 10 hingga 14 jam setelah pemakaian kuteks, ditemukan bahwa kadar DPHP melonjak naik hingga 10 kali lipat.
Para peneliti juga menemukan bahwa zat kimiawi dalam kuteks bisa menyebabkan ketidaksuburan, gangguan hormon yang memicu kanker payudara, rahim, dan prostat, gangguan neurologis, diabetes, dan obesitas.
Zat berbahaya lain yang terdapat dalam kuteks adalah formalin, zat toluene, etil esatat, dan phytilates.
(Baca: Inilah 3 Bahan Kimia Penyebab Kanker Payudara)
Zat-zat tersebut berisiko menimbulkan iritasi pada mata, pusing, penyakit lambung, dan juga paru-paru.
Selain itu, juga bisa membuat kuku menjadi semakin rapuh, lo.
Untuk tetap bisa menggunakan kuteks dengan aman, pastikan kuteks yang kita gunakan tidak kadaluarsa.
Selain itu, pastikan bahan yang terkandung di dalam kuteks bukan merupakan bahan yang berbahaya.
(Baca: Menilai Kepribadian Sesuai Warna Kuteks Favorit)
Nah, untuk itu, jangan mudah tergiur dengan kuteks yang berkualitas rendah, karena berisiko tinggi pada tubuh kita.
Bila perlu, gunakan pewarna kuku alami dari berbagai tumbuhan yang tentunya tak memiliki zat kimiawi.
Sumber : www.boldsky.com