Edukasi Hansaplast untuk Program Aksi Siaga P3K di 20 Sekolah Dasar

By Ade Ryani HMK, Rabu, 12 April 2017 | 12:00 WIB
Edukasi Hansaplast untuk Program Aksi Siaga P3K di 20 Sekolah Dasar (Ade Ryani HMK)

Hansaplast kembali melanjutkan program Aksi Siaga Hansaplast di tahun 2017, dengan materi edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ke 350 sekolah dasar (SD) di Jakarta dan Malang.

Di tahun ke-3 ini, Program Aksi Siaga Hansaplast memberikan pengetahuan dasar seputar P3K melalui Interactive Fun Learning dan kegiatan Pramuka yang merupakan bagian dari gaya hidup aktif dan edukatif di sekolah.

Sebagai puncak acara Aksi Siaga Hansaplast di Jakarta, hari ini akan diumumkan tiga sekolah terbaik dari 20 sekolah dasar (SD) finalis di Jakarta.

Program Aksi Siaga Hansaplast ini dilatarbelakangi oleh riset yang mengatakan bahwa cedera paling banyak terjadi di tiga lokasi, yaitu jalan raya sebesar 42,8%, di rumah sebesar 36,5%, dan di sekolah sebesar 5,4%.

Proporsi jenis cedera didominasi oleh luka lecet/memar sebesar 70,9%, terkilir 27,5%, dan luka robek 23,2%.

Sedangkan lebih dari 60% konsumen Indonesia hanya membeli plaster ketika dibutuhkan, sehingga kepedulian akan pentingnya mempersiapkan P3K perlu ditingkatkan.

Jenis-jenis cedera dari data tersebut umumnya dapat ditangani jika memiliki keterampilan dalam penanganan pertama pada luka atau Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Puncak acara Aksi Siaga Hansaplast di Jakarta melibatkan 100 orang siswa perwakilan dari 20 sekolah dasar (SD) terpilih.

Dalam kegiatan ini, para siswa akan menunjukkan kemampuan mereka dalam mengasah pengetahuan P3K, adu ketangkasan, team work, dan kreativitas yang dikemas dengan kegiatan seru dan interaktif berbasis keterampilan Pramuka.

Para siswa akan menghadapi serangkaian tantangan dalam empat zona yaitu Knowledge Zone, Agility Zone, Team Work Zone, dan Art Potential Zone.

Setiap zona akan menguji kemampuan dan kekompakan peserta, sekaligus memberikan informasi edukatif seputar P3K.

Di kesempatan yang sama, para orang tua siswa juga akan mendapat sesi khusus yang membahas sejumlah aksi pertolongan pertama yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.