Terapi Kanker Bikin Jupe Sempat Hilang Ingatan, Ini Penjelasannya

By , Selasa, 25 April 2017 | 06:00 WIB
Jupe selalu ditemani teman-temannya (Nova)

Akibat penyakit kanker serviks stadium 4 yang dideritanya, pedangdut Julia Perez dikabarkan sempat mengalami hilang ingatan sesaat. Sedikit memori Jupe hilang dan ia tidak bisa mengingat beberapa sahabatnya. Benarkah penderita kanker stadium akhir bisa kehilangan ingatan? Apa penyebabnya, ya?

Menurut Psikolog Klinis Mellisa Grace, pada dasarnya sebuah kejadian atau peristiwa akan tersimpan di dalam ‘lemari’ short term atau jangka pendek pada otak kita. Kemudian, jika peristiwa tersebut cukup membekas dan bersejarah utuk kita, otomatis otak akan mengirimnya ke dalam ‘lemari’ long term atau jangka panjang.

“Pasien yang mengalami kehilangan memori sesaat, berarti ia mengalami hambatan pada fungsi otak yang mengatur memori. Sementara, pasien yang mengalami hilang memori jangka panjang, berarti mengalami gangguan akses menuju memori jangka panjang tersebut,” jelas Mellisa yang ditemui Nova.id ketika membesuk Jupe di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat.

Dalam kasus pasien penderita penyakit terminal seperti Jupe, kehilangan memori (memory loss) bisa disebabkan oleh beragam terapi (kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormonal) dan penggunaan obat-obatan berbahan kimia tertentu dalam jangka panjang yang memengaruhi kerja otak.

(Baca: Ini Beda Kemoterapi dan Radiasi untuk Atasi Kanker)

Dikutip dari www.cancer.net, 75% penderita kanker tahap akhir mengalami masalah kognitif selama melakukan pengobatan, dan 35%nya bahkan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan setelah pengobatannya selesai.

Masalah kognitif yang muncul di antaranya:

1.Kesulitan fokus/konsentrasi.

2.Disorientasi mental atau spasial.

3.Kehilangan memori tertentu, terutama berkaitan dengan nama, tanggal, dan nomor telepon.

4.Gangguan bahasa.

5.Perubahan perilaku dan emosi yang menyebabkan mood swings, kemarahan atau kesedihan berlebihan.

(Baca: Alasan Mengapa Kemoterapi Tak Menjamin Kesembuhan Kanker Serviks)

Lantas apakah kondisi kehilangan memori tersebut bisa disembuhkan?

“Tergantung sifatnya. Jika kehilangan memori bersifat permanen, otomatis tidak bisa disembuhkan. Namun jika kehilangan memori hanya bersifat temporer, karena efek terapi dan obat-obatan misalnya, dengan treatment yang tepat memori tersebut bisa diselamatkan kembali,” jelas Mellisa.