Terungkap, 5 Penyebab Kita Bisa Lupa Pada Mimpi yang Baru Dialami

By , Selasa, 9 Mei 2017 | 09:00 WIB
Cara Tidur Ini Bikin Wajah Lebih Cantik dan Mulus (Nova)

Pernahkah Sahabat NOVA bertanya-tanya, mengapa kita mudah melupakan mimpi yang pernah kita alami sendiri?

Tiba-tiba kita terbangun di pagi hari dan sadar telah bermimpi sesuatu, tetapi kita tidak mengingat tentang apa. Ini sungguh membingungkan!

Ternyata ada sejumlah alasan mengapa kita bisa melupakan mimpi. Dilansir dari boldsky.com, ada 5 fakta soal melupakan mimpi yang baru saja dialami.

1.Berkedip Saat Bermimpi

Saat tertidur kita cenderung sering mengedipkan mata. Hal ini terjadi hanya ketika kita sedang tertidur di fase Rapid Eye Movement (REM).

Ini menyebabkan kita tidak bisa mengingat detail mimpi yang dialami.

(Baca: Mengupas Makna Sesungguhnya Dibalik Mimpi Erotis yang Menggairahkan)

2. Mimpi Terjadi Saat Tertidur Nyenyak

Awalnya, para periset telah mengklaim bahwa terjadinya mimpi pada saat kita sedang REM. Namun ternyata hal tersebut tak sepenuhnya benar.

Mimpi dapat juga terjadi pada saat kita sedang tertidur nyenyak. Sehingga kita tidak ingat apa pun ketika terbangun.

3.Dunia Mimpi, Dunia yang Misterius

Para ilmuwan telah mencoba untuk memecahkan misteri ini tentang mengapa kita cenderung melupakan mimpi. Namun, masih belum ada hasil ataupun kesimpulan yang substansial.

(Baca: Berfantasi dan Pakai Kaus Kaki Bikin Tidur Lebih Nyenyak, Enggak Percaya? Baca 6 Tips Ini, yuk!)

4.Pemecahan Masalah

Beberapa peneliti meyakini mimpi adalah bentuk sebuah pemecahan masalah yang dialami di kenyataan. Sementara yang lainnya percaya mimpi adalah bagian dari fungsi tubuh.

5.Kualitas Tidur

Kualitas tidur kita sebenarnya menentukan apakah kita cenderung mengingat sebagian mimpi atau malah melupakan mimpi ketika kita sudah terbangun.

Pada orang yang melupakan mimpi biasanya disebabkan karena pusat pemrosesan informasi di otak benar-benar beristirahat dan tidak bisa menyimpan memori baru.

Sementara sebagian orang yang seringkali terjaga saat tidur dan sensitif terhadap rangsang suara, biasanya lebih mengingat mimpi meski tidak lengkap. Dalam periode terjaga tersebut mimpi akan disimpan ke dalam memori di otak.