Setiap bos punya ciri dan kekhasan masing-masing dalam memimpin unit kerjanya.
Jika kita mengetahui cara menghadapi si bos dengan baik, kerja sama yang terjalin pun akan terasa lebih lancar dan produktif.
Tentunya semangat kita dalam bekerja pun akan terus terjaga dengan baik.
(Baca: 3 Kalimat yang Bikin Atasan Menilai Buruk Kinerja Anda di Kantor)
Nah, untuk bisa menghadapinya, secara umum, para pemimpin bisa dikelompokkan sebagai berikut:
Bos Superior
Bos tipe seperti ini biasanya sangat suka menunjukkan kekuasaannya, tak hanya di kantor, tapi juga ketika sedang ada di rumah.
Entah itu hanya mengirim pesan menanyakan perkembangan pekerjaan kita atau menelepon untuk memastikan jadwal rapat.
Atasan seperti ini kerap menggunakan embel-embel bos untuk bisa melakukan apa saja dan merasa dirinya lebih professional dari bawahannya.
Ia juga biasanya sibuk memberi kesan bahwa semua terkendali di bawah kontrolnya meski pada kenyataannya tidak.
(Baca: 10 Tips Brilian Menghadapi Bos yang Menyulitkan)
Cara menghadapinya:
Tipe bos seperti ini biasanya lebih menekankan soal disiplin dibanding performa.
Ia berpendapat, karyawan yang disiplin akan menumbuhkan performa kerja yang tinggi. Karena itu sebaiknya jangan melanggar aturan kedisplinan.
Misalnya, datang tepat waktu, langsung kembali ke meja setelah jam makan siang berakhir, atau memberi laporan kerja sebelum ia memintanya.
Tunjukkan rasa hormat dan perlakukan ia seperti layaknya seorang bos. Dijamin, tak akan ada gangguan soal pekerjaan.
(Baca: Jadi Korban Gosip di Kantor Baru? Lakukan 8 Cara Elegan untuk Mengatasinya)
Bos Otoriter
Bos otoriter sangat mudah dikenali. Ciri khasnya ia sangat suka memerintah seenaknya.
Ia tak memedulikan bawahannya sudah punya tugas yang luar biasa banyak atau tidak. Atau target yang ia tetapkan masuk akal atau tidak.
Karena jika ia sudah bicara A, maka tak ada satu pun yang bisa mengubahnya.
Cara Menghadapinya:
Satu-satunya cara menghadapi tipe bos seperti ini adalah dengan menampilkan ide-ide cemerlang.
Dengan ide cemerlang, si bos akan menyadari bahwa kita juga bisa memberi keuntungan untuk dirinya.
Seorang anak buah yang tidak bisa melihat orang berlaku semena-mena, sebaiknya menahan diri tidak mengkritik si bos agar tidak membahayakan karier.
Karena tipe seperti ini pasti tidak akan terima mendapat kritikan.
(Baca: Ibu Otoriter Tak Selalu Buruk, Justru Anak dapat Manfaat Ini Saat Dewasa)
Bos yang Memberi Pengaruh Baik
Idealnya, bos seperti ini sangat sempurna. Ia bisa mengendalikan urusan pekerjaan dengan sangat baik.
Saat mengatur anak buahnya, bos yang professional juga bisa menempatkan diri dan tidak terlalu keras pada bawahannya.
Perusahaan dan karyawan juga akan senang karena mendapat pengaruh yang baik dari si bos.
Kendati demikian bos tipe ini juga memiliki kekurangan yaitu secara manipulative menekan karyawan agar berperilaku sama, seprofesional dirinya.
Ia akan terus menekan hingga semua bawahannya menunjukkan performa yang sama seperti dirinya.
(Baca: 15 Hal Terkesan Sepele yang Justru Membuat Kariermu Melesat di Kantor)
Cara Menghadapinya:
Untuk mereka yang memiliki performa kerja baik, aman bekerja sama dengan bos tipe seperti ini.
Meski begitu tetap diingat tipe bos seperti ini sangat mengejar kedudukan yang tinggi.
Jika ia merasa performa bawahannya mengancam kedudukannya, siap-siaplah ‘disingkirkan’.
(Baca: Kisah Nenek Sekretaris ‘Gila Kerja’ yang Tolak Pensiun Meski 80 Tahun Berkarier)
Bos Workaholic
Tipe bos seperti ini seperti tak memiliki kehidupan lain di luar kantor dan urusan pekerjaan.
Waktunya dihabiskan di kantor meski sudah lewat jam kantor.
Celakanya lagi, si bos tentu akan membuat standar yang sama untuk seluruh bawahannya, selalu bekerja dan bekerja.
Cara Menghadapinya:
Beranilah mengutarakan keberatan jika selalu disuruh pulang melewati jam kantor.
Berikan alasan yang logis dan dapat diterima. Misalnya, performa akan jauh menurun kala diforsir.
(Baca: Lakukan 5 Kebiasaan Ini di Kantor Agar Tubuh Lebih Sehat)
Bos Pendiam
Memiliki tipe bos seperti ini, ada enak dan tidak enaknya juga. Enak karena si bos tidak akan cerewet dengan hasil pekerjaan kita.
Tidak enaknya, kita tidak akan tahu pekerjaan kita sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Ia pun tidak bisa memotovasi bawahannya untuk bekerja lebih baik lagi.
Cara Menghadapinya:
Aktiflah bertanya soal hasil pekerjaan kepada si bos. Ajak bos dan rekan-rekan kerja yang lain untuk membuat pertemuan rutin membahas soal target-target pekerjaan.
(Baca: Ya Ampun! Tak Capai Target Karyawan Ini Dapat Hukuman yang Memalukan)
Bos Perfeksionis
Bos perfeksionis termasuk salah satu bos yang menyebalkan.
Bagaimana tidak, hampir semua pekerjaan kita dianggap kurang. Ia cenderung mendikte proses kerja kita karena ingin semuanya sempurna.
Bos seperti ini juga kerap memandang bawahan tidak tahu apa-apa sehingga ia akan memberikan arahan hingga urusan yang kecil.
Cara Menghadapinya:
Buktikan kita mampu mengerjakan pekerjaan dengan sangat baik.
Jika ia tetap merasa ada yang kurang, beri alasan kuat pekerjaan itu dilakukan.
Pelajari juga standar kerjanya sehingga di proyek berikutnya sudah memenuhi standar tersebut.