Tragedi Pembinaan Berujung Petaka, Taruna Akpol Ditemukan Tewas Akibat Dianiaya

By Swita Amallia Alessia, Selasa, 23 Mei 2017 | 05:00 WIB
Kabid Humas Polda Jateng Komisaris Besar Djarod Padakova (Swita Amallia Alessia)

Lagi-lagi tewasnya taruna di lingkungan sekolah mencoreng wajah  kepolisian Republik Indonesia.

Seperti yang baru terjadi pada Kamis (18/5) dini hari, Taruna Tingkat II Akademi Kepolisian (Akpol) Brigadir Dua Taruna (Bripdatar) Mohammad Adam tewas diduga akibat dianiaya seniornya.

Kejadian bermula usai dilakukannya kegiatan apel malam sekitar pukul 00.30 WIB. 

Adam yang merupakan Taruna Tingkat II itu dikumpulkan di sebuah gudang Flat A bersama rekan Taruna lainnya.

(Baca : Kenangan Manis Keluarga Sebelum Ditinggal Chatarina Pergi Selamanya )

Usai dikumpulkan, diketahui para senior yakni Taruna Tingkat III menghukum para junior Taruna Tingkat II demi alasan 'kedisiplinan'.

Parahnya lagi, Adam kala itu ditarik oleh salah seorang senior dan mendapatkan pukulan diarea sekitar ulu hatinya.

Usai dibogem habis-habisan, Adam seketika jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke RS Akpol, semarang.

Namun naas, nyawa taruna asal Jalan Penghulu Gang Murtado 21 RT 10/01, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta itu tak tertolong.

Usai dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Polri, Semarang, diketahui Adam meninggal karena alami gagal nafas akibat hantaman benda tumpul di dadanya.

Dilansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Jateng Komisaris Besar Djarod Padakova membenarkan insiden tersebut.

"Para senior melakukan tindakan terhadap junior, disampaikan melakukan pelanggaran disiplin, dan pelanggaran lain di lingkup taruna," ujarnya.

Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap 35 saksi yang terdiri dari 21 Taruna Tingkat II, 12 Taruna Tingkat III, dan 2 orang Kepala Satuan Taruna.

Kini jasad dari taruna dengan nomer akademi 15.269 telah dimakamkan di Jalan Makam, Kel. Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (19/5).