Bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum bulan ideal persalinan perlu pananganan khusus.
Bukan hanya metode perawatan melainkan metode penanganannya. Mengapa?
Sebab bayi prematur belum siap untuk dilahirkan.
Ketika bayi keluar dari rahin sang ibu, kata dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K)., bayi akan merasakan rasa takut yang amat karena bayi belum waktunya ia dilahirkan.
Setelah dilahirkan bayi yang belum siap itu harus berjuang sendiri melawan rasa dingin, takut, dan marah.
(Baca: Ibu Hamil Wajib Tahu! 2 Tes Ini Bisa Memprediksi Bayi Akan Lahir Prematur Atau Tidak)
Selain itu, beberapa organ bayi pun belum sempurna terbentuk, sehingga fungsinya pun belum maksimal.
Bila demikian, tak menutup kemungkinan bayi mengalami muntah-muntah.
"Karena rasa takut bayi premature, dia jadi berhenti napasnya, dia juga tidak bisa mencerna dengan baik sehingga bisa kembung dan muntah. Dia takut sekali marah, dan berhenti napasnya itu gawat sekali," katanya saat ditemui di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat. Untuk mengurangi rasa takut bayi, tim media biasanya berusaha sebaik mungkin menciptakan suasana layaknya di dalam kandungan ibu.
Bayi diupayakan tidur tengkurap sembari meringkuk seperti di dalam rahim. Bayi pun diberi topi dan selimut yang halus seakan masih terbungkus dalam kandungan ibu.
(Baca: Minimalkan Kelahiran Cacat Bayi Prematur, Ini yang Dilakukan Dokter)
Bayi prematur juga dilarang untuk banyak bergerak karena akan memengaruhi bentuk tubuhnya.
"Dia merasa tenang di dalam kandungan ibu, makanya dia ketakutan saat keluar, makanya kita buat semirip mungkin seperti di dalam kandungan ibu," katanya.
Sekadar diketahui, bayi dikatakan lahir prematur ketika dilahirkan di bawah usia 37 minggu.