Konser Ariana Grande Dibom, Orangtua Kalut Mencari Anak Mereka yang Hilang

By Swita Amallia Alessia, Rabu, 24 Mei 2017 | 03:00 WIB
Konser Ariana Grande dibom para orangtua sibuk mencari anaknya yang tengah menonton konser. (Swita Amallia Alessia)

Sebagai penyanyi pop muda yang kian bersinar, Ariana Grande berhasil memikat banyak penggemar.

Mayoritas penggemarnya pun berasal dari generasi muda seperti anak-anak dan remaja.

Dalam konser Dangerous Woman Tour yang digelarnya di Manchester Arena, Senin (22/5) lalu, hampir semua bangku penonton diisi oleh anak-anak dan remaja yang masih bersekolah. 

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, usai konser selesai digelar, terdengar dua buah ledakan keras dari arah lobi arena. 

Para orang tua yang menunggui anaknya di luar arena pun panik.

Mereka berlarian dan mencari keberadaan anak-anak mereka. Tak hanya itu, para orang tua lain yang tak berada di lokasi pun ikut mencari anak-anak mereka yang mungkin menjadi korban ledakan tersebut.

(Baca : Konser Ariana Grande Dibom, 19 Orang Meregang Nyawa )

Tak sedikit dari mereka yang kemudian memanfaatkan media sosial untuk mencari kabar terkini soal putra-putri mereka yang sebelumnya menghadiri konser Ariana Grande itu. 

Seorang ibu bernama Charlotte Campbell juga menuliskan pesan berisi kekalutan hatinya mencari keberadaan putrinya yang bernama Olivia. 

"Apakah ada diantara kalian yang melihat putriku, Olivia Campbell?" tulis Charlote di laman Facebooknya, tak lama setelah ledakan bom itu terjadi. Ia juga mengunggah foto putrinya yang baru berusia 15 tahun itu. "Tolong bagikan pesan ini, putriku masih menghilang tanpa kabar hingga saat ini." 

Dilansir dari People, Charlotte menyampaikan kepada CNN bahwa dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan sang putri yang menghadiri konser tersebut pada pukul 8 malam. 

"Perasaan terburuk adalah ketika kau sadar putrimu ada disana (TKP)," tutur Charlotte dengan air mata berderai. "Dan kau tak bisa menemukannya. Kau tidak tahu apakah anakmu hidup atau meninggal dunia, dan tak tahu bagaimana bisa seseorang tega melakukan ini kepada anak-anak yang tak berdosa."