Yana Zein 4 Bulan Perawatan di Tiongkok, Begini Katanya

By Swita Amallia Alessia, Minggu, 28 Mei 2017 | 07:45 WIB
Yana Zein dijemput oleh kedua puterinya di bandara Soekarno Hatta usai berpisah selama 4 bulan. (Swita Amallia Alessia)

Aktris senior tanah air, Yana Zein, akhirnya pulang ke Indonesia setelah menjalani pengobatan di Guangzhou, Tiongkok.

Yana yang menderita kanker payudara sejak 2 tahun terakhir.

Tak hanya itu, ia juga divonis mengidap kanker kelenjar getah bening secara bersamaan.

Akhirnya, berkat bantuan dari sahabat-sahabatnya, Yana bisa bertolak ke Guangzhou, Tiongkok, untuk menjalani pengobatan.

Ia memilih rumah sakit Modern Cancer Hospital Guangzhou sebagai tempatnya berobat.

(Baca : Pulang Berobat dari Tiongkok, Yana Zein: "Hai, Indonesia, Yana pulang!" )

"Kemarin hampir 4 bulan. Disana pengobatannya pertama saya harus zero, tapi karena itu butuh waktu dan ada banyak tes yang harus dilakukan, seluruh badan dicek, kita akhirnya cryotherapy dulu dimana di bagian yang sakit itu dipanaskan lalu didinginkan, dipanaskan dan didinginkan lagi dan lagi," beber Yana.

Pengobatan zero yang dimaksud adalah penyembuhan kanker yang dilakukan dengan dengan memasukkan selang berukuran kecil ke dalam pembuluh darah yang terdapat sel kanker di dalamnya.

Setelah selang menyalurkan obat kemoterapi, pembuluh darah pun disumbat agar sel kanker kekurangan nutrisi dan akhirnya mati.

Sementara cryotherapy adalah terapi pemusnahan kanker dengan pembekuan dan pemanasan.

Ketika ujung jarum dialiri gas argon, sel kanker membeku dengan suhu ekstrem mencapai -180℃. Setelahnya, sel kanker dipanaskan dengan gas helium agar meleleh dan hancur.

Teknik ini tengah berkembang saat ini sebagai salah satu terapi pemusnahan kanker yang paling efektif dan efisien.

"Bisa dibilang kalau payudara saya 100% sembuh berkat cryo." Tambah Yana yang payudaranya sempat pecah ketika ia terlambat mengobati sel kankernya itu.

"Kemarin di Indonesia, kanker saya menjalar ke liver. Sekarang livernya lagi diperbaiki. Kemarin kira-kira ukurannya segini (sekepalan tangan), sekarang diablasi. Itu disuntik, dipanasi, lalu pecah kankernya jadi titik-titik kecil." Ucap Yana yang kini dinyatakan telah 80% sembuh itu dengan bahagia.