Usai aksi sulapnya ditayangkan di ajang pencarian bakat internasional America's Got Talent beberapa waktu lalu, nama Demian Aditya pun ramai dibicarakan.
Meski aksi sulapnya mampu memukau keempat juri yang terdiri dari Simon Cowell, Heidi Klum, Mel B, dan Howie Mandel itu, Demian tetap saja mendapat cibiran dan komentar negatif dari masyarakat.
Bahkan ada pula yang mengomentari istri Demian, Sara Wijayanto, yang terlihat begitu panik saat menyaksikan sang suami berlaga di atas panggung.
Sebelum aksi sulapnya di panggung AGT menjadi viral, Demian ternyata sempat menuliskan keluh kesahnya di Instagram.
Ia menulis bahwa kini sulit mempersembahkan aksi terbaiknya di layar kaca karena kerap kena sensor dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
(Baca : Bercerai dari Aming, Evelyn Terlihat Kurusan Begini Katanya )
"Terkadang ngerasa susah ketika gw harus mencintai bangsa yg tidak mencintai gw..." tulis Demian.
"Berkarya sepenuh hati, tapi setiap karya yg gw pertunjukan mayoritas mendapatkan teguran dari KPI (*komisi penyiaran Indonesia). Segala gerak gerik dibatasi dalam pertunjukan yang akan gw persembahkan untuk penonton di Indonesia, sekan2 tidak bisa berkutik lagi untuk gw pekerja seni sulap dalam memperkenalkan seni yg gw cintai sampe mati ini." lanjutnya.
Ia pun mengeluhkan pandangan masyarakat Indonesia yang kini tak lagi menghargai sulap dan kerap menilai sulap sebagai aksi penuh rekayasa.
"Era jaman sekarang ini pun gw merasa penonton di Indonesia tercinta ini mayoritas tidak lagi bisa menghargai dan menikmati sulap sebagai hiburan, mereka selalu menganggap sulap itu adalah penipuan..."
Pria yang sempat menikah dengan aktris cantik Yulia Rachman ini juga membandingkan sulap dengan film atau animasi yang mayoritas adalah karya fiksi.
"Tapi semua orang pergi ke bioskop dan beli tiket (*bayar) untuk nonton film yg jelas2 isi ceritanya hanyalah rekaan, animasi 3D dan tipuan cinematografi tapi mereka semua bisa terhibur tanpa komplain 'Wah boongan ini ceritanya!!'... Why??" keluh Demian.
Terakhir, Demian juga menulis bahwa kini aksi sulap di Indonesia bisa mati seiring berjalannya waktu lantaran tak ada lagi yang bisa menghargainya.
"Kalo begini terus seni sulap di Indonesia bisa hilang sejalannya waktu, apa gw harus biarkan seni ini hilang begitu saja?... mungkin... toh gak ada yg peduli juga, so why should i care?" tulisnya menyudahi.