Sebuah kasus sempat terjadi, seorang wanita menenggakak pil kontrasepsi darurat secara berlebih. Hal terserbut lantaran kondom yang ia gunakan bersama pasangannya robek saat berhubungan seksual. Sayangnya, mereka baru mengetahuinya ketika prianya ejakulasi. Kondisi tersebut membuat sang wanita panik, ia khawatir jika ia akan mengalami kehamilan.
Kontrasepsi darurat (Kondar) adalah pil hormon untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks. Berbeda dengan jenis kontrasepsi lainnya yang harus digunakan atau diminum sebelum aktivitas seks. Di Indonesia pil yang sering disebut sebagai morning-after pill harus dengan resep dokter untuk mendapatkannya.
Lalu bagaimana jika anda terlanjur berlebih mengonsumsi pil kontrasepsi darurat ini?
(Baca juga: 3 Metode Kontrasepsi yang Tak Mampu Mencegah Kehamilan)
Seperti yang dilansir dari situs TheHealthSite.com, Dr Bandita Sinha, Spesialis Ginekologi dan Kesuburan, Direktur World of Women, Vashi, Mumbai mencoba menjawabnya.
Pil kontrasepsi darurat atau kondar tidak boleh dikonsumsi sembarangan apalagi berlebih dari aturan pakainya. Kondar ini kerap disalahgunakan oleh sebagian orang, maka dari itu untuk menjaganya, di Indonesia tidak dijual bebas di pasaran. Mengapa tidak boleh berlebih?
Pada dasarnya, kondar ini bersifat berbahaya, cukup keras dan memiliki efek samping yang tidak bisa diremehkan. Coba bayangkan mengonsumsi satu pil saja bisa menyebabkan gangguan hormonal serius pada wanita muda. Apalagi mengonsumsi secara berlebih, pasti akan menimbulkan efek samping yang lebih serius.
(Baca juga:5 Penyebab Alat Kontrasepsi Gagal Berfungsi)
Kontrasepsi darurat menyebabkan rasa sakit kepala yang dahsyat sampai mual dan muntah. Kemudian bercak darah, perdarahan antar menstruasi dan pendarahan hebat selama periode menstruasi. Dalam beberapa kasus lainnya yang lebih parah yaitu bisa menyebabkan kista ovarium.
Sekadar saran pil ini hanya ditujukan untuk pasangan menikah yang belum merencanakan kehamilan. Kemudian satu pil kondar sudah cukup mampu mencegah kehamilan. Kondar dapat berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah melakukan hubungan seks.