NOVA.id – Baru-baru ini, pesinetron Rachel Amanda memberikan pengakuan yang mengejutkan.
Ternyata, artis kelahiran 1 Januari 1995 ini mengidap kanker tiroid selama kurang lebih empat tahun.
Ia bahkan mengaku bahwa kanker tiroid muncul karena Rachel keracunan zat yodium.
Baca juga: Berat Badan Selalu Menyusut, Rachel Amanda Terkejut Divonis Kanker Tiroid Sejak Usia 19
Meski kerap terjadi, jenis kanker tiroid nyatanya jarang diketahui orang.
Kanker tiroid adalah kanker yang menyerang kelenjar tiroid yang merupakan kelenjar terbesar di tubuh manusia yang menghasilkan hormon tiroid.
Kanker tiroid
Hormon tiroid atau yang juga sering disebut kelenjar gondok sendiri berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroksin yang berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
Baca juga: Waspada! Ternyata Perempuan Rentan Terkena Kanker Tiroid, Kenali Gejalanya
Fungsi lain adalah mengatur metabolisme zat gizi (karbohidrat, lemak, protein), membantu pertumbuhan tulang dan saraf, serta membantu tubuh menghasilkan panas.
Gejala kanker ini kebanyakan terlihat pada munculnya benjolan di leher yang disebabkan oleh membengkaknya kelenjar tiroid.
Namun pada beberapa kasus, benjolan ini tak terlihat.
Baca juga: Tak Disangka, Mulai Dari Kanker Hingga Rematik Bisa Dicegah Dengan Kuaci!
Untuk, memastikan ada atau tidaknya kanker, dr. Dante Saksono H., SpPD-KEMD., PhD, spesialis endokrinologi, menyarankan untuk meraba bagian leher.
“Coba raba kelenjar di leher, caranya dengan meraba leher di depan cermin, telan ludah, lalu rasakan kalau ada yang bergerak dari bawah ke atas,” terang dr. Dante Saksono H., SpPD-KEMD., PhD.
Deteksi dini dengan cara raba, telan, dan rasakan sendiri bisa dilakukan untuk melihat benjolan di leher sehingga memungkinkan untuk mempercepat penyembuhan dengan pengobatan yang tepat.
Baca juga: Jangan Sepelekan! Yuk Cegah Infeksi Vagina dengan 6 Cara Ini, Dijamin Ampuh Loh
Perlu diwaspadai juga apabila terdapat benjolan di leher yang ditandai dengan rasa nyeri pada saat menekan leher.
Selain itu, gejala lain kanker tiroid yakni ditandai dengan perasaan gelisah, sulit tidur, badan mudah berkeringat, gondok membesar, berat badan menurun drastis, diare, tangan gemetar hingga gangguan menstruasi.
Sayangnya deteksi dini tersebut tak cukup untuk mendeteksi kanker tiroid lebih akurat, seperti yang dijelaskan oleh dokter dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Jakarta ini.
Baca juga: Tanpa Disadari, 3 Hal ini Bisa Kurangi Kenikmatan Bercinta
Untuk lebih akuratnya, dapat dilakukan ultrasonografi tiroid (USG tiroid).
Disebutkan, bahwa munculnya kanker tiroid umumnya tidak dirasakan karena memang tidak mengganggu.
Beberapa penyebab dan faktor risiko kanker tiroid antara lain pengaruh diet dan lingkungan, hormon seks, paparan radiasi terhadap kelenjar tiroid pada masa kanak-kanak, umur, perempuan, serta adanya riwayat keluarga.
Baca juga: Diramal Rujuk Dengan Maia, Ahmad Dhani: Saya Kuat Kok Ladeni Dua Perempuan
"Perempuan cenderung lebih rentan terkena kanker tiroid dibandingkan dengan laki-laki. Kemungkinan besar ini karena hormon perempuan yang lebih fluktuatif dibandingkan dengan pria," ujar Prof. Dr. Johan S. Masjhur, Sp.PD-KEMD, Sp.KN, Ketua Kelompok Studi Tiroid Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
Dijelaskan pula bahwa kanker tiroid pertumbuhannya tidak seganas seperti kanker payudara atau kanker serviks.
Dalam beberapa kasus, tingkat kesembuhan penderita kanker tiroid juga tinggi. (*)