Benarkah Serangan Jantung Bisa Muncul Saat Bercinta?

By , Kamis, 16 November 2017 | 11:00 WIB
Ternyata Ini Ciri-ciri Pasangan yang Banyak Selingkuh, Waspada! (Nova)

NOVA.id - Ketakutan akan terjadinya serangan jantung saat bercinta sering menghantui banyak pria, terutama mereka yang punya riwayat buruk dengan jantungnya. 

Hal itu dianggap cukup beralasan karena seks memang membuat jantung berdetak lebih kencang.

Meski begitu, kekhawatiran itu ternyata tidak perlu muncul. 

Baca juga: Asiknya Menteri Susi Pudjiastuti Berjoget di Atas Laut

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko jantung berhenti pada pria saat berhubungan seks sangat rendah.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology edisi November mendapati beberapa temuan mengenai hubungan seks dan serangan jantung ini.

Para periset mempelajari 4.557 kasus serangan jantung yang dilaporkan di Portland, Oregon, dari tahun 2002 sampai 2015.

Baca juga: Ngeri! Mutilasi Pacar Hingga Memakan Habis Organ Tubuhnya, Pria Asal Rusia Ini Berhasil Kalahkan Kesadisan Sumanto Si Manusia Kanibal

Mereka kemudian mengidentifikasi kasus mana yang berhubungan dengan seks, yakni yang terjadi dalam kurun waktu satu jam usai melakukan aktivitas seksual.

Hasilnya didapati bahwa dari semua kasus serangan jantung, hanya 34 kasus, atau 0,7%, yang terkait dengan seks. Dari 34 kasus tersebut, 32 kejadian dialami laki-laki.

Baca juga: Bagus untuk Tulang dan Otot yang Kuat, Ikuti Cara Ini Agar Anak Doyan Makan Keju

Studi tersebut juga menemukan bahwa 94% dari semua kasus serangan jantung terjadi pada pria yang memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung.

Dr. Sumeet Chugh, pemimpin riset dan profesor di Cedars-Sinai Heart Institute, Los Angeles, mengatakan bahwa besarnya jumlah orang yang diteliti memperkuat keabsahan temuan tersebut. 

Baca juga: Wah.. Indahnya 10 Tempat Terbaik untuk Melihat Lampu Natal Ini

Riset serupa kebanyakan hanya meneliti 5.000 sampai 10.000 orang.

"Melihat hasil riset ini, bisa disebutkan bahwa aktivitas seksual bukanlah penyebab atau pemicu utama terjadinya serangan jantung," papar Dr. Sumeet Chugh.

Ariska Puspita Anggraini / Kompas.com