Sejak saat itu Rahayu makin giat mengembangkan bisnisnya dengan beragam cara.
Kondisi ekonomi yang sedang lesu dimanfaatkan Rahayu untuk mengajak banyak perempuan di kampungnya untuk bekerjasama dengannya.
Keinginan bangkit dari keterpurukan diakui Rahayu berasal dari didikan ibunya yang berprofesi sebagai penjahit yang terkenal di kampung.
Dia ingat, setiap pulang sekolah dia selalu menyulam.
(Baca juga: Sindrom Metabolik Bisa Membuat Seseorang Terserang Penyakit Lebih Cepat)
“Daripada bermain, saya malah tertarik menyulam. Pokoknya membuat kreasi sulam apa saja,” kenangnya.
Kesenangannya menyulam terus berlanjut, dan telah menjadi keasyikan tersendiri.
“Menyulam itu seperti kita ngobrol saja, saya sangat senang. Kalau sudah menyulam, rasanya happy banget,” kata Rahayu.
(Baca juga: Resmi Bertunangan, Ini Prediksi Gaun Pengantin yang Akan Dikenakan Meghan Markle Tahun Depan)
Kreasi desain dengan sulam usu dan kain tapis yang dihasilkan Rahayu memiliki keunikan tersendiri.
Karya-karyanya didominasi dengan desain bentuk bunga dan dedaunan, dengan warna yang menarik sehingga menghasilkan koleksi yang berbeda dari yang lain.
Kesan eksklusif memang terlihat dari karya yang dihasilkan Rahayu, apalagi sebagian besar memang dibuat berdasarkan dari pesanan.