Biasanya berbentuk kotak-kotak dengan ukuran 30x30 cm dengan sisinya memiliki pengait seperti puzzle sehingga bisa disambungkan satu dengan yang lain dan membentuk bidang yang lebih luas.
Palka biasanya digunakan sebagai dermaga apung untuk kondisi darurat, tempat sempit serta dimanfaatkan petugas dinas kebersihan untuk mengambil sampah di sekitar waduk.
Dari pantauan Kompas.com, beberapa warga sengaja menyempatkan diri untuk berhenti melihat aktivitas petugas kebersihan. Sebagian ada yang memberanikan diri untuk menyeberang ke palka ADP untuk berfoto ria.
Baca juga: Selalu Merasa Takut Kehilangan Pasangan? Ini Cara Mengatasinya
Kegiatan lainnya yang juga dilakukan di sekitaran waduk adalah memancing, membaca, dan sekedar duduk bercengkrama sambil menikmati udara dan pemandangan waduk.
Secara keseluruhan, banyak sudut yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan foto menarik bagi kebutuhan media sosial di sini.
Tri (30), salah satu warga Papanggo yang datang bersama dua orang anaknya ingin melihat floating deck yang banyak diperbincangkan orang.
Baca juga: Hati-Hati, Inilah 5 Penyebab Bibir Bisa Kering dan Pecah-Pecah, yang Terakhir Tak Kita Sadari
Ia pun sempat membawa kedua anaknya ke atas palka ADP untuk berfoto bersama.
"Saya sengaja ke mari di pagi hari untuk berekreasi bersama keluarga. Jaraknya dekat dan juga kondisi waduk sudah bersih sekarang," ucap Tri.
Tri mengingat kondisi waduk satu-dua tahun lalu yang dipenuhi tanaman enceng gondok.
Ketika UPK Kebersihan terbentuk, kondisi waduk semakin membaik meski masih ada sampah buangan yang terkumpul.
Baca juga: Terganggu Dahak Saat Flu? Inilah Cara Cepat Mengatasinya
"Dulu boro-boro mau ke sini lihat. Banyak enceng gondoknya. Sekarang sudah bersih, jadi punya tempat refreshing yang dekat rumah, tidak harus ke waduk Sunter lagi," ucap Tri.
Tentunya, kondisi ini mengingatkan kembali pada tantangan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti yang beberapa waktu lalu meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menata Waduk Sunter.
Kini, Waduk Cincin pun bisa menyusul dan tentunya berharap rekreasi alam semakin banyak di lingkungan DKI Jakarta yang semakin padat penduduk dan bangunan.(*)