Padahal untuk membuat anak tidak mengalami anemia bisa dimulai dari asupan sarapan.
Dengan catatan, sarapan dengan makanan yang berserat dan bergizi.
Jangan sarapan dengan makanan yang tidak sehat, seperti gorengan.
Anda bisa memulai dengan memberikan makanan-makanan berserat yang dilengkapi sayur dan buah di pagi hari agar anak mudah berkonsentrasi ketika belajar di sekolah. 3. Olah makanan sesuai selera anak
Mungkin sebagai orang tua, kita sendiri sudah berusaha untuk melengkapi kebutuhan anak, hanya saja setiap anak memiliki selera makan berbeda.
Misal, anak tidak menyukai daging merah jika dikemas dengan olahan steak atau rendang tetapi ternyata anak menyukai jika dikemas dengan olahan sup.
Menurut Jensen, sebagai ibu seharusnya kita mampu mengemas makanan dengan beragam kreasi yang disesuaikan dengan lidah Anak.
Baca juga: Terciduk Istrinya Sendiri yang Sedang Hamil, Begini Nasib Sang Suami yang Kepergok dengan Perempuan Lain 4. Konsultasi dengan ahli gizi
Jensen menyayangkan banyak orang tua belum memahami pentingnya konsultasi dengan ahli gizi.
Padahal tidak semua penyakit gizi bisa diselesaikan hanya dengan konsultasi ke dokter umum biasa.
Misalnya saja ada seorang anak menderita penyakit serius terhadap anemia di mana anak tersebut membutuhkan asupan suplemen khusus.
Jika salah melakukan konsultasi bisa saja penyakit anak tidak tersembuhkan dengan baik. (*)