NOVA.id - Terus meningkatnya kasus difteri, membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Seperti ysng kita ketahui, tak sedikit masyarakat di Indonesia yang terkena penyakit yang disebabkan oleh infeksi corynebacterium dipheriae tersebut.
Salah satunya yang menimpa bocah berinisial AN 98), warga Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Baca juga: Orangtua Tak Izinkan Imunisasi, Anaknya Meninggal karena Difteri, Begini Reaksinya
Dengan didampingi sang ibunda, Marsih Dwi Astutik (40), AN terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dan sang ibunda juga terlihat telaten menjaga anaknya, Senin (18/12) sore.
Sesekali Marsih yang mengenakan masker serta jas medis pelindung memijat tangan bocah mungil berkulit hitam tersebut.
AN, siswa SD itu beberapa hari lalu dinyatakan positif terinfeksi difteri.
Sesuai standar operasional, ia mendapatkan perawatan intensif di ruang Isolasi RSUD dr R Soedjati Purwodadi, Grobogan.
Baca juga: Waspada Penyakit Difteri, Jangan Sampai Anak Kita Menjadi Korban, Begini Cara Mencegahnya
AN terlihat terbaring lemas dengan posisi jarum infus menancap di tangan. Meski demikian, kondisi kesehatannya terus stabil dari hari ke hari.
"Awalnya demam terus susah napas. Setelah dirawat lima hari ini, anak saya kian membaik. Semangatnya tinggi. Dia berujar ingin segera sekolah," tutur Marsih.
Kepala Seksi Surveilans Imunisasi dan Kejadian Luar Biasa Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Jatmiko menyampaikan, sepekan lalu pihaknya memeroleh informasi bahwa ada 4 pasien suspect difteri yang dirawat di RSUD dr R Soedjati Purwodadi.