Tapi karena kekurangan nutrisi vital ini, tubuh akan mulai memecah lemak," ucap Rachel Clare seoarang ahli diet terdaftar.
(Baca juga: Gawat! 2 Bocah Penjual Tisu di Blok M Jadi Korban Pedofilia WNA)
Memang hal ini terdengar bagus.
Namun saat tubuh memecah lemak, ia melepaskan keton, yang merupakan molekul yang diproduksi oleh hati dari asam lemak.
Kadar keton yang tinggi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan mengubah keseimbangan kimiawi darah.
Terlebih lagi, diet rendah karbo sulit bertahan dalam jangka panjang sehingga justru menyebabkan berat badan kita berfluktuasi.
(Baca juga: Opick, Jadi Pembawa Berkah Saat Penyaluran Donasi ke Camp Pengungsian di Palestina)
Semua hal ini berefek buruk bagi kesehatan.
"Dalam beberapa kasus medis kecil, diet ketogenik sebenarnya memberi manfaat, seperti untuk penderita epilepsi.
Tapi untuk masyarakat umum, diet ketogenik cukup berbahaya," kata Clare.
Agar tubuh tidak mendapatkan efek negatif dari diet, cobalah menjalankan diet yang tepat.
(Baca juga: Tanggapi Kasus Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti Unggah Foto yang Bikin Warganet Tersentuh)