NOVA.id - Indonesia kembali mengirimkan perwakilannya dalam ajang tahun bergengsi South by Southwest.
Dari 75 yang daftar terpilih 5 orang atau tim yang akan terbang ke Austin, Texas, Amerika Serikat.
Dalam proses pemilihanya semua peserta diundang untuk presentasi.
(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)
Setelah itu dilanjutkan proses kurasi dan seleksi perwakilan Indonesia untuk SXSW 2018.
Andi Sadha selaku Head of Committee Archipelageek mengatakan bahwa prosesnya pemilihannya dilihat dari potensi dan kualitas produk yang beragam.
Selain itu, pelaku industri harus memiliki produk, harus punya skill dan berbau teknologi untuk tampil di ajang SXSW.
(Baca juga: Masih Ingat Rumah Mewah Ayu Ting Ting? Mau Tahu Isi di Dalam Rumahnya? Intip Nih...)
“Produk sendiri harus punya skill dan teknologi,” ujar Ricky Persik sebagai Wakil Ketua Bekraf.
Ternyata dengan menjadi bagian dari SXSW, kita juga mendapatkan efek multipayer, loh.
Kita dapat dapat berbisnis baru dengan berbagai bentuk dan mendapatkan produk yang tepat.
(Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Vicky Prasetyo, Suami Andien Tulis Kalimat Vickynisasi Bikin Ketawa)
“Jadi pelaku kreatif nasional yang harus memiliki nilai tambah,” ujar Ricky.
Selain itu, SXSW menambah mitra kolaborasi bagi para startup.
Besar sekali peranan industri musik dalam subsektor prioritas.
(Baca juga: Raffi Ahmad Terbakar Api Cemburu Saat Nagita Slavina Digoda Pria Asal Singapura)
“Kita sedang menghadapi tantangan perubahan lanskap dan ini menjadi peluang baru,” ujar Ricky
Dan inilah salah satu tugas Bekraf untuk menaungi, bagaiamana kita ke depan bersama industri musik mendatangkan peluang ini.
“Di tahun ini Indonesia perlu berbangga hati karena selain Efek Rumah Kaca, dua musisi lainnya Rich Brian dan Kimokal dipilih langsung oleh pihak SXSW 2018,” tutur Andi Sadha.
(Baca juga: Curhatan Netizen Paling Kolosal di Hari Valentine, Penuh Air Mata, Seluruh Pengorbanan dan Kesetiaan Sirna Seketika)
Andi juga mengungkapkan bahwa selain dari industri musik, industri perfilman juga diwakili oleh Minikino.
Minikino adalah sebuah organisasi penyelenggara festival film pendek.
“Suatu organisasi di Bali yang mempertemukan penonton dan film maker,” ujar Ursula, perwakilan dari Minikino.
Minikino juga mempunyai progam Indonesia Raja yang berisi kumpulan 5 film pendek Indonesia. (*)