NOVA.id – Proses pernapasan kita dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah tekanan dalam pembuluh darah paru.
Paru adalah organ pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran antara oksigen dari udara yang dibutuhkan tubuh dengan karbondioksida yang dihasilkan dari metabolisme tubuh.
Namun, apabila tekanan darah paru menjadi tinggi, maka aliran darah bisa merusak jaringan paru.
(Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Kenalkan Learning Buddy pada Buah Hati)
Hipertensi paru sendiri adalah kondisi di mana adanya kenaikan tekanan darah pada arteri paru-paru, yang bisa menyebabkan kerusakan jaringan paru.
Penyakit ini lebih banyak diderita oleh perempuan, dengan perbandingan 2 : 1, seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Bambang Budi Siswanto, Sp.JP(K)., Ph.D.
“Umumnya wanita lebih rentan menaglami penyakit jantung bawaan karena pengaruh hormonal,” jelas Prof. Bambang.
(Baca juga: Wah, Keren! Grup Band Tanah Air Lightcraft Disambut Hangat di 11 Negara)
Perubahan hormonal terutama saat menstruasi mudah memicu terjadinya pengentalan darah.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga berisiko pada pembuluh darah di paru.
Kemudian, konsumsi obat pelangsing yang menimbulkan efek samping pada paru-paru juga berisiko memicu hipertensi paru.
(Baca juga: Seorang Guru Tega Cabuli 6 Siswinya, Ternyata Ini Fakta yang Terungkap, Miris!)
“Hipertensi paru rentan pada perempuan, terutama pada perempuan gemuk yang merasa malu kemudian menggunakan obat pelangsing,” tutur Prof. Bambang.
Selain itu, bagi perempuan dengan hipertensi paru tidak disarankan untuk hamil, karena bisa membahayakan jiwa baik bagi ibu maupun janin.(*)