NOVA.id - Seorang Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 di Labuan Uki Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, dianiaya oleh orangtua siswa berinisial DP (41).
Akibat penganiayaan itu, Astri Tampi (57), sang kepala sekolah, mengalami luka di tangan, hidung patah, lebam di kepala terkena kaca, sakit di punggung, dan darahnya membasahi bagian depan seragam dinasnya.
Baca juga: Tragis! Ketahuan Membolos, Siswa Ini Tega Menikam Kepala Sekolahnya
Penganiayaan itu berawal dari isu alat tes kehamilan yang beredar di kalangan siswa. Astri lalu mencoba menelusuri isu tersebut.
Pada Selasa (13/2), sejumlah siswa pun dipanggil, termasuk P, anak dari pelaku yang menganiaya Astri.
Baca juga: Astaga! Bu Kepsek SMP 4 Lolak Dihantam Wali Murid Pakai Meja Kaca, Begini Kronologinya
"Saya cari tahu siapa yang menyebarkan isu alat tes kehamilan beredar di sekolah. Semua datang kecuali Putri, kemudian dia saya tanyakan kenapa tidak datang, dia katakan sudah lapor ayahnya, saya lantas panggil ayahnya untuk cek kebenarannya," kata Astri saat ditemui di RSUP Prof Dr RD Kandou, Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (14/2).
Pelaku, menurut saksi mata, datang ke sekolah tanpa emosi. Bahkan cenderung ramah.
Baca juga: Berjuta Kebaikan dalam Segelas Susu Gurih Tanpa Garam yang Wajib Kita Tahu
"Tersangka datang di sekolah terlihat biasa dan ramah karena memberikan salam kepada guru-guru di sekolah," ucap Nursiah Saka, satu di antara guru.
Setelah itu, tersangka masuk ke ruangan kepsek untuk menandatangani surat pernyataan sebagai orangtua karena anaknya terduga mengunggah foto alat tes kehamilan yang seharusnya tidak menjadi perbincangan di usia mereka.
Baca juga: Tak Perlu Was-Was Memulai Bisnis Bakery Asal Ada Tepung Premix, Ini Alasannya