Saat itu, di ruangan kepala sekolah, Selasa (13/2) pukul 09.30 Wita, hanya ada mereka berdua, sementara anak tersangka dan beberapa guru sedang berada di ruang guru. Mereka duduk berhadapan.
"Saya katakan padanya, siswa lain yang sudah memenuhi panggilan telah membuat surat pernyataan, sedangkan Putri belum membuat surat karena tidak memenuhi panggilan," kata Astri di rumah sakit.
Baca juga: Yang Dinanti-nanti, Mytha Lestari Akhirnya Hamil Anak Pertama
Sang ayah pun emosi karena berasumsi sang anak juga akan disuruh membuat surat pernyataan. Dia lalu mengancam dan menendang meja kaca di depannya.
"Meja itu kemudian dipukulkan pada saya. Saya jatuh. Dia kemudian kembali memukuli saya dengan kaki meja. Saya kira saya akan mati karena dia membabi buta menghantam saya. Mungkin kalau tidak dilerai guru lainnya saya sudah mati," kata Astri.
Baca juga: Waduh, Krisdayanti Kembali Dihujat Netizen,Emang Kenapa Sih?
Dari lanjutan cerita Nursiah, selang beberapa saat, sekitar pukul 10.00 Wita pada jam istirahat, terdengarlah suara pertengkaran dan pecah kaca di ruangan kepsek.
Saat itu juga, anak tersangka, P, yang duduk di bangku kelas II SMP berusaha melerai ayahnya dan memeluknya untuk tidak melakukan pemukulan terhadap kepala sekolah.
Baca juga: Sudah Lama Bercerai, Rina Nose Masih Perhatian Sama Mantan Suami? Ini Buktinya!
"Saat kami masuk ruangan, kepsek sudah terluka dan berdarah sehingga saya tidak bisa menggambarkan kejadian saat itu," ungkap Nursiah Saka.
Setelah berhasil dilerai, pelaku langsung pergi dan kepala sekolah hanya terduduk.
Kaca meja berhamburan di lantai, taplak serta penghias meja juga berjatuhan. (*)
Caroline Damanik/Kompas.com Sumber: Tribunnews.com