Grid.ID - Setelah menonton film “ Benyamin Biang Kerok” besutan Sutradara Hanung Bramantyo, Perkumpulan Betawi Kita menyatakan kecewa, bahkan merasa dihina.
Bagaimana tidak, mengingat Benyamin S bukan sekadar tokoh film, pemusik dan segambreng lagi sebutannya. Benyamin telah menjadi manifestasi dari kebudayaan dan sejarah orang Betawi.
Hanung dan para penulis skenario serta para pemodalnya telah dengan sengaja memanfaatkan nama Benyamin sebagai komoditas.
Tidak lebih dari itu saja, meskipun film tersebut didedikasikan untuk mengenang Benyamin.
Izin dari keluarga dengan iming-iming merayakan ulang tahun Benyamin dengan menafsirkannya ulang ternyata hanya kamuflase dan trik memalukan yang pernah disebut oleh Sjumandjaja sebagai tukang kelontong perfilman.
Hal ini tentu memancing amarah, selengkapnya di sini >>