Wah, Ternyata Tidur Semakin Lama di Waktu Malam Bisa Turunkan Berat Badan Loh, Kok Bisa?

By Healza Kurnia, Jumat, 30 Maret 2018 | 14:30 WIB
Tidur Cukup dan Kontrol Stress (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Dalam menjalani kehidupan, setiap orang pasti akan beresolusi untuk bisa menjalani gaya hidup yang sehat.

Dengan melakukan pola hidup sehat, tentu mereka akan semakin terhindar dari serangan penyakit.

Bahkan, penerapan pola hidup sehat seringkali dihubungkan dengan menjaga kondisi tubuh dan bentuk tubuh.

Saat ini, seringkali terdengar banyak orang berlomba-lomba menjalani pola hidup sehat dengan menjaga makan, waktu istirahat hingga olahraga yang dilakukan.

Baca juga: Ingin Terhindar dari Kolesterol Berlebih? Yuk, Coba Konsumsi Makanan Berikut Ini

Tentu, hal ini seiring dengan banyak orang yang merasa kondisi dan bentuk badan harus dijaga.

Salah satu relolusi yang dibuat oleh banyak orang setiap tahun adalah mencoba menjalani gaya hidup sehat dan menurunkan berat badan.

Dan sebuah studi baru menunjukkan bahwa kunci untuk merombak diet Anda adalah semakin banyak tidur.

Dilansir dari Mirror, periset dari King's College London telah menemukan bahwa tidur lebih lama setiap malam dapat membantu orang mengurangi asupan makanan manis dan menjalani diet yang lebih sehat.

Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah

Dalam penelitian tersebut, para peneliti melihat dampak peningkatan jam tidur terhadap asupan nutrisi, dan menemukan bahwa memperpanjang pola tidur menghasilkan pengurangan asupan gula dan karbohidrat.

Dr Wendy Hall, peneliti utama studi tersebut, mengatakan perubahan gaya hidup yang sederhana benar-benar dapat membantu orang untuk mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

Hal ini ditambahkan Dr Haya Al Khatibi, penulis utama studi yang mengatakan bahwa hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan waktu tidur selama satu jam atau lebih dapat membuat seseorang memilih makanan yang lebih sehat.

"Hal ini semakin memperkuat hubungan antara tidur pendek dan diet berkualitas rendah yang telah diamati oleh penelitian sebelumnya," katanya.(*)