Sukses Melalui Film Horor Pengabdi Setan, Kini Joko Anwar akan Garap Film Kembali, Horor Lagi?

By Healza Kurnia, Rabu, 4 April 2018 | 15:10 WIB
Sutradara Joko Anwar dalam jumpa pers film Gundala di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4) (Healza Kurnia Hendiastutjik)

NOVA.id - Setelah namanya melambung lantaran berhasil menciptakan karya film horor Indonesia yang berkualitas, kini sutradara Joko Anwar kembali dipercaya untuk menciptakan karya film lainnya.

Namun, tampaknya ia tidak kembali membuat film horor atau sekuel dari Pengabdi Setan, melainkan bakal menyutradarai film superhero Indonesia, Gundala.

Dilansir dari Kompas.com, film ini diangkat dari komik terkenal karya Harya Suraminata atau yang lebih dikenal dengan Hasmi.

Baca juga: Terungkap! Ternyata Inilah Sosok Pria yang Selalu Mendampingi Nafa Urbach

Bagi Joko, menyutradarai film ini adalah hal yang ia tunggu-tunggu.

"Ini satu hal yang sudah saya lama tunggu. Waktu kecil, gue besar dengan komik Gundala, berdoa produksi filmnya. Alhamdulillah dikasih kesempatan. Sekarang sudah jalan pra produksi," kata Joko saat dalam jumpa pers film Gundala di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).

Untuk pemeran, Joko Anwar mengaku sudah memiliki kandidat.

Sayangnya siapa aktor yang akan memerankan tokoh pahlawan super bersenjata petir ini, Joko belum mau membocorkannya.

Baca juga: Jennifer Dunn Lakukan Facial Wajah Disela-sela Masa Hukuman, Begini Penjelasan Pihak Rutan

"Sekarang lagi finalisasi beberapa kandidat. Segera dalam waktu satu atau dua minggu ini. Kami belum bisa mengumumkan. Kami akan syuting September-Oktober, sehingga kemungkinan akan tayang 2019," ujarnya.

Nantinya, tokoh Gundala akan dibuat dengan kearifan lokal khas Indonesia.

Pasalnya Joko tak ingin memasukkan doktrin superhero Hollywood yang sudah kadung menancap di benak penonton.

"Karakter building-nya, yang patut digaris bawahi kita ingin buat film action jagoan Indonesia. Jadi terminologi superhero yang kita anggap serapan dari barat, kita simpan dulu deh. Kita tampilkan dengan kearifan lokal," ungkap Joko.(*)  

Dian Reinis Kumampung / Kompas.com