NOVA.id - Saat ini banyak orang menginginkan tubuh yang ideal dan proporsional dengan menjalani program diet.
Hingga detik ini, sudah banyak sekali program diet yang diperkenalkan oleh banyak ahli dan expertise.
Namun terkadang, kita sebagai manusia juga memiliki ketahanan dan daya tahan tubuh yang berbeda-beda.
Dikarenakan melihat orang lain yang sukses menurunkan berat badan dan menjadi proporsional lalu kita ikut-ikutan karena iri.
Baca juga: Viral Petugas SPBU DItampar Ibu-Ibu hingga 4 Kali, Ternyata Penyebabnya Sepele
Kita juga harus memahami seberapa kuat dalam menjalani program diet yang akan kita rencanakan dan lakukan.
Pasalnya, ada sebuah kejadian yang dialami seorang perempuan berusia 50 tahunan yang berisiko mengalami kelumpuhan setelah menjalani diet vegetarian ketat selama lebih dari 30 tahun.
Dilansir Tribunnews.com dari World of Buzz pada Selasa (10/4), perempuan ini merasa kelebihan berat badan saat ia berusia 20 tahunan.
Dengan tinggi 160 sentimeter, dia dilaporkan memiliki berat sekitar 55 kilogram pada waktu itu.
Baca juga: Meski Terlihat Sederhana, Ternyata Ini Dia 7 Manfaat Tahu yang Jarang Diketahui
Karena itulah ia memutusukan untuk menjadi vegetarian demi menurunkan berat badan.
Akhirnya ia mendapatkan hasil yang luar biasa dari usahanya tersebut dan menurunkan berat badan ke angka 45 kilogram.
"Saya tinggalkan daging dan makanan berminyak. Dengan demikian berat badan saya turun menjadi 45 kilogram dan saya telah mempertahankan gaya hidup ini selama 30 tahun," ungkapnya.
"Baru-baru ini saya merasa kaki saya tidak rata saat berjalan. Rasanya seperti saya menginjak kapas. Ditambah lagi, kedua kaki dan tangan saya mati rasa," tambah wanita bernama Tan ini.
Baca juga: Meninggal di Usia 36 Tahun, Ini Dia Penyebab dari Kematian Pemain Bass Kerispatih
Khawatir dengan kondisinya, dia pun pergi ke rumah sakit untuk mencari perawatan medis.
Yang mengejutkan, dokter menemukan neuron tulang belakangnya rusak pada berbagai derajat.
Anehnya, kondisi seperti ini biasanya ditemukan pada pasien diabetes atau kekurangan gizi.
Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa Tan kekurangan vitamin B12 yang parah.
Baca juga: Ingin Merasakan Sensasi Dawet yang Berbeda, Yuk, Cobain Variasi Dawet Khas Kulon Progo Ini
Diketahui, vitamin B12 merupakan nutrisi penting yang bertanggung jawab untuk memperbaiki neuron.
Bahkan, kadar vitamin B12 dalam tubuh Tan hanya 10% dari rata-rata manusia.
Menurut ahli saraf di rumah sakit, vitamin B12 membantu melindungi dan mendukung pertumbuhan neuron dalam tubuh manusia.
Setiap makanan memiliki jumlah B12 yang berebda dan daging biasanya memiliki presentase yang lebih tinggi.
Baca juga: Ini 5 Makanan Enak yang Dianjurkan untuk Mengatasi dan Mencegah Penyakit Alzheimer
Oleh karena itu, vegetarian seperti Tan lebih rentan terhadap komplikasi ini.
Jika neuron rusak berat karena kekurangan vitamin B12, pasien mungkin tidak dapat berjalan dan harus terbaring di tempat tidur.
Juga, penyusutan otot dapat terjadi pada kasus-kasus tertentu.
Pencarian cepat di internet pun juga mengungkapkan bahwa diet vegetarian terkait dengan kekurangan vitamin B12 dan mungkin penyakit jantung.
Baca juga: 8 Aktris Indonesia yang Punya Feed Instagram Bagus dan Patut Ditiru
Vegetarian yang mengecualikan susu dan telur sangat rentan terhadap kondisi ini.
Memang benar bahwa pola makan vegetarian dapat sangat membantu menurunkan berat badan.
Tetapi tidak disarankan untuk melakukannya dalam jangka waktu yang lama kata dokter.
Baca juga: Terlalu Semangat Kerja Sampai Lupa Minum? Hindari dengan 5 Cara Mudah Ini
Selain itu, vegetarian didorong untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 atau ekstrak ragi seperti Marmite.
Karena mereka tidak mengonsumsi produk susu dan daging.
Tidak jelas perawatan apa yang didapatkan Tan dan bagaimana keadaannya sekarang.(*)