NOVA.id – Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.
Pepatah lama inilah yang seakan-akan jitu memuluskan karier seorang perempuan bernama
di ranah hukum, selama bertahun-tahun.
(Baca juga: Gelar Pengajian, Begini Suasana Haru Saat Syahnaz Sadiqah Meminta Restu pada Keluarganya)
Memang dalam hidupnya, sosok kandidat Doktor Hukum ini seyogianya tak pernah main-main.
Bahkan, percaya atau tidak, tekadnya telah terbangun sejak SD.
Di masa itu, ketika anak-anak seusianya rajin menuliskan berbagai macam cita-cita di setiap buku biodata berbeda milik teman mereka—terkadang dokter, terkadang insinyur, maka dia akan terus menuliskan kata yang sama: lawyer.
(Baca juga: Fakta di Balik Curhat Sedih Marshanda soal Anak dan Bipolar)
Tak pernah berubah, tak pernah goyah. Mengapa?
“Saya dari kecil itu sudah baca macam-macam buku yang cukup ‘berat’. Karya sastra penulis Indonesia dari Hamka, Sutan Takdir Alisjahbana dan sejenisnya. Buku biografi tokoh tokoh ternama dunia juga menjadi hobi bacaan saya sejak kecil,” kata perempuan 34 tahun ini.
Melahap buku serius jadi mula munculnya pemikiran kritis.
(Baca juga: Sudah Satu Bulan Menikah, Putri Marino Hamil Anak Pertama, Selamat!)
Didukung asupan pengetahuan yang mumpuni, plus ketertarikannya pada profesi lawyer yang dipercaya mulia, Dewi lantas bertekad fokus menjadikan itu cita-cita.
Keinginan inilah yang menjadikan Dewi sosok tekun nan cerdas.
Dirinya menjelma sebagai siswa berprestasi hingga SMA, sampai akhirnya memetik buah manis saat sukses masuk ke UGM tanpa UMPTN karena lebih dahulu lolos seleksi PBUD alias Penjaringan Bibit Unggul Daerah.
(Baca juga: Tak Perlu Keluar Biaya untuk Gym dan Yoga, Begini Cara Sehat dan Seksi Ala Jennifer Bachdim)
“Alhamdulillah lulus dari Fakultas Hukum UGM (Universitas Gadjah Mada) dalam waktu enam semester. Kemudian saya lanjut lagi S2 Hukum di UGM. Saat ini saya sedang menyelesaikan Program Doktor Hukum saya,” kata ibu dari Deana dan Ken ini.
Seakan tahu betul akan potensi dirinya, Dewi menyasar lawfirm big five sebagai tempatnya menimba ilmu.
Beruntung? Mungkin. Tapi, bisa jadi kerja keraslah yang mengantarnya ke sana.
(Baca juga: Lagi-Lagi Miras Membawa Petaka Bagi Gadis Asal Surabaya Ini)
Pasca merasa menabung cukup ilmu di dunia lawyering, Dewi pun mencari “sekolah” baru sebagai in-house lawyer.
Perjalanan kariernya terus mulus berkat fokus dan semangatnya yang tinggi.
Ia pun berhasil menduduki posisi penting—Vice President Legal—di salah satu BUMN yang cukup esensial di Indonesia.
(Baca juga: Usaha Diet Selalu Gagal? Ternyata Inilah Penyebabnya)
Perempuan ramah yang mudah beradaptasi ini pun tak menyia-nyiakan sederet pengalaman berharga.
Ia lantas maju menaklukkan milestone lain, dengan mendirikan lawfirm sendiri bersama rekan-rekan seprofesi.
Dewi terus mengembangkan sayapnya dan terus memegang teguh prinsip berkomitmen, berkualitas, dan disiplin.
(Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Kekurangan Asupan Protein, Yuk Sebaiknya Segera Cukupi)
“Saya mendirikan kantor ini bersama rekan-rekan yang juga sudah banyak belajar. Jadi kami saling membagi ilmu kami untuk membangun sebuah perusahaan yang baik dan nyaman,” cerita perempuan yang juga aktif mengajar di Pendidikan Khusus Profesi Advokat ini.
“Karier ini saya bangun dengan kerja keras. Sebagai perempuan, saya merasa bahwa kita harus berani fokus dengan apa yang kita jalani. Hidup itu harus balance, keluarga tetap nomor satu dan cita-cita juga tetap harus kita gapai. Alhamdulillah, saya juga selalu mendapat dukungan penuh dari keluarga terutama suami dan anak-anak. Saya punya prinsip do something today that your future self will thank you for. Intinya, asal ada kemauan dan konsisten berusaha, pasti bisa,” tukas Dewi yang semakin dikenal sebagai Pengamat Hukum Korporasi ini.
“Saya berharap para kartini-kartini muda Indonesia mampu terus berkarya sesuai dengan bidangnya masing masing. Berani mengaktualisasikan diri dan terus berusaha memberikan kontribusi kepada masyarakat,” tutupnya.
(Baca juga: Begini Cara Mudah Memperlambat Penuaan di Area Kulit Mata, Nomor 2 Tak Banyak yang Tahu)
Ya, kemauan dan usaha keras adalah kunci.
Tanpanya, Dewi mungkin tak akan pernah sukses menjadi lawyer dan mampu memimpin kantor hukumnya seperti saat ini.
Bagaimana dengan Sahabat NOVA, apa masih mau memendam cita-cita?(*)
Jeanett Verica