Usai Aksi Heroiknya, Pria yang Selamatkan Bocah Mulai Magang di Damkar

By Healza Kurnia, Kamis, 31 Mei 2018 | 13:15 WIB
Pria yang berhasil menyelamatkan bayi bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron (EPA)

NOVA.id - Setelah aksi dramatis penyelematan seorang bayi yang akan jatuh di Paris beberapa waktu lalu oleh seorang pria bernama Mamoudou Gassama, kini ia dijanjikan hadiah kewarganegaraan oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron.

Pria berusia 22 tahun yang merupakan kelahiran Malian ini tinggal di Prancis sebagai imigran gelap ketika ia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan bocah empat tahun di ibukota Prancis.

Usai bertemu dengan Presiden Macron, dilansir dari Metro.co.uk, kini Mr Gassama telah terdaftar untuk program magang selama 10 bulan dengan tim pemadam kebakaran di Paris, yang mana nantinya akan dibayar sejumlah € 600 (£ 525) per bulan atau sekitar 9,8 juta rupiah per bulan.

Baca juga: Jangan Gunakan Pakaian Terlalu Panjang Saat Naik Motor, Bisa Fatal Akibatnya!

Pierre-Andre Durand, kepala otoritas setempat, mengatakan: 'Bagaimana mungkin seseorang gagal terkesan dengan apa yang dia lakukan, bukan mengaguminya?

Mr. Gassama ketika mendapatkan pelatihan bersama tim pemadam kebakaran di Paris, Perancis (AFP/Getty Images)

"Dia membantu seseorang dalam bahaya, yang bukan hal biasa di masyarakat kita."

"Mr Macron telah menghormati Tuan Gassama dengan medali untuk keberanian, serta kewarganegaraan dan pekerjaan.

Izin resminya memungkinkan dia untuk bekerja akan tiba dalam waktu satu bulan, dan dokumen kewarganegaraannya sekitar tiga bulan," kata para pejabat.

Baca juga: Tampak Sederhana, Tak Disangka Harga Tas Gajah Milik Nagita Slavina Bisa DP Mobil!

Sementara itu, keluarga anak itu mengucapkan terima kasih kepada pahlawan atas tindakannya.

Neneknya, yang seperti ibunya tinggal di Reunion, mengatakan kepada radio RMC:

"Dia benar-benar pahlawan. Dia tidak berdiri dan menonton, dia menyelamatkan sweetpea kecilku. "

Ayah anak itu, yang tinggal sendirian bersamanya di Paris, meninggalkannya sendirian untuk berbelanja dan kemudian keluar bermain Pokemon Go, menurut para pakar.

Dia ditangkap atas tuduhan mengabaikan tugas orang tuanya tetapi dibebaskan lagi pada hari Senin.

Kantor kejaksaan Paris mengatakan dia mengakui kesalahannya dan menyatakan 'penyesalan mendalam'.(*)