Anak Penderita Autisme Dilarang Naik Pesawat, Ini Tanggapan Maskapai

By Hinggar, Rabu, 13 Juni 2018 | 15:00 WIB
Anak Penderita Autisme Dilarang Naik Pesawat (dok. tribunstyle.com)

NOVA.id –Beberapa waktu yang lalu, seorang ibu menceritakan pengalamannya saat akan pergi naik pesawat.

Peristiwa ini ia unggah melalui akun instagram pribadinya yang kemudian disebar kembali oleh akun @lambe_turah.

Dalam kisahnya, ibu ini mendapatkan perlakuan yang menyenangkan dari pihak maskapai penerbangan.

Pasalnya, anak perempuannya yang mengalami autisme dicekal saat akan pergi menggunakan pesawat.

Baca juga: 7 Kutipan Inspiratif Putri Diana yang Paling Diingat Sebelum Meninggal

Memang, pada saat di ruang tunggu anak perempuan tersebut sedikit tidak sabar dan menunjukkan perilaku yang sedikit aneh. Para petugas pun mengajaknya untuk ke posko kesehatan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya pihak maskapai melarang anak tersebut melakukan penerbangan karena autisme dianggap berbahaya, dan mengeluarkan surat larangan terbang.

Anak Penderita Autisme Dilarang Naik Pesawat (dok. instagram.com/annahermawan)

Sebelumnya, mereka selalu menggunakan pesawat saat bepergian, dan tidak pernah ada masalah karena anak tersebut selalu tenang saat penerbangan berlangsung.

Tiket penerbangan yang telah di schedule ulang pun tetap dicekal, sehingga mereka tak bisa lakukan penerbangan.

Setelah cerita ibu ini viral dan banyak komentar yang melakukan konfirmasi ke pihak maskapai, akhirnya sang ibu dihubungi kembali oleh maskapai penerbangan tersebut.

Baca juga: Ingat! Tak Boleh Asal Buka Pintu Darurat Pesawat, Ini Waktu yang Tepat

Mereka menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang dialaminya dan sang anak.

Keduanya pun sudah bisa berangkat tanpa harus menjalani prosedur yang sebelumnya ia alami.

Ibu tersebut pun mengharapkan warganet untuk tidak melakukan pem-bully-an terhadap pihak maskapai.

Curahan hati Anna di akun gosip. (dok. instagram.com/lambe_turah)

Karena kesalahan bukan murni dari pihak maskapai, tetapi beberapa petugas yang tidak paham menangani anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Ia pun mengharapkan kejadian ini menjadi pembelajaran untuk semua orang bahwa transportasi publik adalah untuk semua orang tanpa terkecuali.