NOVA.id - Setiap bulan, perempuan pasti mengalami periode haid yang akan membuat kehidupan percintaan terhambat sementara waktu.
Namun, tahukah Sahabat NOVA, bahwa bercinta saat haid justru memiliki manfaat mengejutkan?
Melansir dari Popsugar.com, seorang dokter spesialis kesehatan seksual, Lauren Brim mengatakan bahwa orgasme setara dengan obat efek pereda nyeri haid!
(Baca juga: Efektif dan Alami, Oatmeal Bisa Pudarkan Bintik Hitam di Wajah loh!)
"Tidak hanya aliran darah kita meningkat ketika kita mencapai klimaks, otot-otot rahim juga melepaskan bahan kimia ke otak yang menawarkan pereda nyeri alami.
Kombinasi ajaib ini berarti beberapa bantuan kram yang serius (dan orgasme - menang-menang!)," terang dr. Brim.
Sebelum memasuki sesi bercinta yang panas hingga orgasme, sebaiknya awali dengan perlahan.
(Baca juga: Ratu Hingga Pangeran Louis, Ini 7 Foto Bayi Keluarga Kerajaan Inggris!)
Kabar baik lainnya adalah bercinta tidak memengaruhi lama pendarahan dan seberapa banyak darah yang mengucur.
Seorang dokter ahli kesehatan kewanitaan, dr. Sherry A. Ross, mengatakan hal demikian:
"Beberapa percaya bahwa melakukan hubungan seks membuat menstruasi kita lebih pendek karena rahim mendorong darah lebih cepat, membuat periode lebih pendek," terang dr. A. Ross.
(Baca juga: Inspiratif, Ibu Ini Tunjukan 6 Foto Perut Postpartum Pasca Melahirkan!)
Namun, bila menginginkan melakukan hubungan seks saat periode haid, sebaiknya kita menyusun rencana mengenai tempat dan kondisi yang aman dan bersih.
Kasus kehamilan juga mungkin timbul dari percintaan saat haid pada beberapa perempuan.
"Perempuan dengan interval periode yang lebih pendek - 21 hari antara setiap periode, misalnya - lebih mungkin untuk hamil selama akhir periode mereka," terang dr. A. Ross.
(Baca juga: Ada-Ada Saja, Pangeran George Menempelkan Wajahnya ke Jendela Pesawat!)
Meski demikian, para ahli tetap memperingatkan akan bahaya seks disaat haid yang lebih rentan untuk tertular infeksi menular seksual.
Sahabat NOVA, ternyata ada manfaatnya bercinta saat haid meski harus tetap dengan hati-hati melakukannya agar tidak terkena infeksi seksual menular. (*)