Alami Down Syndrome, Perempuan Ini Menang Kontes Kecantikan Global

By Hinggar, Senin, 20 Agustus 2018 | 15:08 WIB
Alami Down Syndrome Perempuan Ini Menang Kontes Kecantikan Global (mirror.co.uk)

NOVA.id - Alami down syndrome tak buat seseorang kehilangan impiannya.

Hal ini dibuktikan oleh seorang perempuan yang memiliki down syndrome bisa menjadi seorang model ajang kecantikan internasional.

Kate Grant, gadis berusia 19 tahun ini menjadi pemenang mengalahkan 40 peserta lainnya, dan dinobatkan menjadi Teen Ultimate Beauty Of The World.

(Baca juga: Badai Pasir di Mekah, Asri Welas Rekam Keadaan Hingga Sempat Panik)

Kate sempat terkejut mendengar dia menjadi pemenangnya (mirror.co.uk)

Kate sendiri merasa terkejut saat dirinya menjadi pemenang dalam kontes tersebut.

"Saya terkejut, keluarga saya, semua hadirin, menangis dan bersorak." ungkap Kate.

"Mimpiku menjadi kenyataan, dan mimpi itu adalah mendapatkan kesempatan untuk menginspirasi orang-orang muda yang memiliki Down Syndrome dan kebutuhan khusus lainnya untuk percaya pada diri mereka sendiri," terangnya.

(Baca juga:Makeup dan Kostum Anti Mainstream, Ini Pesan Mereka di Baliknya)

Kontes ini diadakan oleh yayasan Make A Wish, sebuah badan amal yang membuat mimpi menjadi kenyataan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

Kate merupakan perwakilan dari Irlandia Utara yang diundang oleh pemimpin kontes, Taylor-Rae Hamilton secara langsung.

Taylor Rae merasa tersentuh dengan cerita dari ibu Kate melalui akun facebook, yang meminta dukungan untuk membuat Kate menjadi model sukses.

(Baca juga: Jokowi Asik Joget di Pembukaan Asian Games, Kaesang Komentari Ayahnya)

Kontes ini memiliki tiga kategori, anak-anak, remaja dan mereka yang berusia di atas 20 tahun, dan terbuka untuk siapa pun tanpa memperhitungkan berat badan, tinggi badan, atau status perkawinan.

Kini Kate memiliki jadwal pemotretan sepanjang tahun (mirror.co.uk)

Setelah memenangkan kontes tersebut, kini Kate memiliki jadwal yang padat untuk melakukan pemotretan sepanjang tahun.

Kate pun memiliki keinginan yang mulia, di mana ia akan memberikan motivasi pada anak-anak yang kurang beruntung untuk tetap berbahagia.

(Baca juga:Catat! Jangan Mau Dinikahi Laki-Laki dengan 7 Ciri Berikut Ini)

"Yang paling penting, saya akan mengirimkan ratusan mainan ke Rumah Sakit Royal Victoria di Belfast. Saya ingin memberi anak-anak yang kurang beruntung saat yang bahagia."

Perempuan tersebut telah mengalami kondisi down syndrome beberapa jam setelah dilahirkan.

Dokter telah menggambarkan bahwa masa depan Kate tidak akan bisa belajar membaca, bicara yang terbatas, dan dia tak akan mampu bicara dalam percakapan penuh.

(Baca juga: Tanda Pasti Orang akan Meninggal, Terdengarnya Bunyi Ini Dari Tubuh)

Meski begitu, Kate telah menginginkan menjadi seorang model sejak usianya 13 tahun, dan orang tuanya tak mau mematahkan keinginan putrinya tersebut.

Kate berhasil menunjukkan bahwa keterbatasan tak bisa membatasi impiannya (mirror.co.uk)

Dengan perjuangan yang tak pernah henti, melakukan segala usaha mendaftar ke agensi model, Kate berulang kali ditolak karena kondisinya tersebut.

Setelah mengungkapkan kisah putrinya melalui facebook, cerita tersebut viral dan kini impian Kate menjadi kenyataan.

(Baca juga:Menyentuh Hati, Ekspresi Joni 'Pemanjat Tiang Bendera' Melongo Diundang ke Pembukaan Asian Games 2018!)

"Kate mengatakan itu adalah mimpinya yang menjadi nyata untuk memasuki kontes. Sekarang dia bisa membantu mewujudkan impian untuk anak-anak lain," ungkap Deirdre, ibu dari Kate.

"Saya ingin generasi berikutnya yang memiliki kebutuhan khusus untuk mengetahui arti sebenarnya dari kecantikan adalah siapa Anda, bukan seperti apa penampilan Anda," ungkap Kate.

"Kebaikan, welas asih dan kilauan batin itulah kecantikan terindah. Jika para juri melihat itu dalam diriku, maka aku senang," lanjutnya.

(Baca juga: Bukan Indonesia, Negara Ini Harusnya Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018)

Sepertinya keterbatasan bukan menjadi alasan untuk kita berhenti bermimpi, tetapi, sebuah ketekunan dan kerja keras, membuat impian tersebut menjadi kenyataan. (*)