Siswa Berkebutuhan Khusus LSBA Tampil Memukau di Drama Musikal Lima Sekawan!

By Yashinta Mulya Sari, Jumat, 21 September 2018 | 15:12 WIB
Siswa berkebutuhan khusus LSBA tampil dalam Drama Musikal Lima Sekawan (Istimewa)

NOVA.id – Sabtu, 15 September 2018, Siswa berkebutuhan khusus tampil dalam drama musikal Lima Sekawan di Prof.Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR, Jakarta.

Tampilnya mereka dalam drama musikal ini sekaligus menyadarkan kita bahwa anak berkebutuhan khusus juga dapat unjuk bakat di depan umum.

Diperankan oleh siswa-siswi London School Beyond Academy (LSBA), drama musikal Lima Sekawan ini bercerita tentang petualangan 5 anak yakni Gusti, Bunga, Bintang, Lala, dan Iqbal yang berusaha menyelamatkan Garin, musuh mereka.

Baca Juga : Minta Izin, Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Hampir Nangis! Kenapa?

Cerita pun berakhir dengan Garin menjadi sahabat 5 sekawan tersebut.

Head of HSBA sekaligus penulis naskah, Chrisdina mengatakan bahwa kesulitan dalam berkomunikasi dan berekspresi tak menurunkan semangat mereka untuk tampil maksimal.

Siswa berkebutuhan khusus LSBA tampil dalam Drama Musikal Lima Sekawan (Istimewa)

“Kesulitan mereka dalam berkomunikasi dan berekspresi tak membuat semangat mereka padam saat harus melewati proses pertunjukkan ini.

Memang tidak bisa sama dengan individu pada umumnya, namun kami melihat mereka berusaha tampil semaksimal mungkin ketika harus tampil di atas panggung,” ujarnya.

Baca Juga : Jadi Trending di Indonesia, Album Terbaru Yura Yunita Bikin Sedih!

Sebanyak 51 anak berkebutuhan khusus LSBA ini dilatih selama enam minggu di Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan LSBA untuk mempersiapkan acara tersebut.

Dilatih oleh Mikhael Y. Cobis, dosen Performing Arts of Communication sekaligus Dean of Campus B, LSPR, mereka tidak hanya belajar berakting tetapi juga belajar membaca naskah disertai intonasi, juga menari.

LSBA sendiri adalah lembaga pendidikan dan keterampilan untuk anak berkebutuhan khusus yang telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas.

Selama 3 tahun, mereka akan diajarkan ilmu fotografi, desain, seni mencetak dan menyablon. Dan diharapkan dapat menjadi bekal bagi masa depannya.(*)