Di antaranya, otoritas terhadap pekerjaan menurunkan gejala stres pada pria, namun sebaliknya justru membuat perempuan rentan stres.
Tetyana Pudrovska, asisten profesor di Departemen Sosiologi University of Texas di Austin, berpendapat bahwa perempuan dengan jabatan tinggi sebaiknya berkaitan dengan posisi yang mereka inginkan.
Baca Juga : Deretan Kue Buatan BCL Ini Sukses Bikin Ngiler! Seperti Apa ya?
"Karena otoritas terhadap pekerjaan mestinya didukung oleh lingkungan kerja yang positif," ungkapnya.
Ada beberapa faktor kenapa otoritas terhadap pekerjaan membuat perempuan rentan sakit.
Salah satunya karena dalam hirarki sosial masih ada anggapan pria mestinya ada di urutan teratas.
Jika perempuan kemudian punya otoritas ini, maka secara psikologis ia dituntut bekerja lebih keras.
"Perempuan dengan status sosial tinggi kerap dihubungkan dengan diskriminasi gender dan pelecehan, dan ini kadang memberi kontribusi terhadap tekanan mental pada perempuan," tambah Pudrovska.
Di samping itu hasil kerja mereka juga kerap dibanding-bandingkan dengan pekerja pria dengan otoritas yang sama.
Baca Juga : Ganda Putri Indonesia Greysia dan Apriani Mundur dari Korea Open, Kenapa?