NOVA.id – Dalam acara yang dilakukan DKT Indonesia pada (25/09), diketahui 1 dari 9 anak di Indonesia menikah sebelum berusia 18 tahun setiap jam.
Sepuluh persen remaja berumur 15-19 tahun saat ini tengah melahirkan maupun sedang mengandung.
Namun ternyata tidak semua anak muda tahu tentang bahaya hamil di usia muda.
Baca Juga : Wah Bikin Warganet Gemas, Begini Wajah Anak Kedua Carrisa Puteri!
Seseorang akan bisa hamil jika terjadi ovulasi.
Ovulasi sendiri adalah bagian dari siklus mentsruasi dan biasanya terjadi sampai dengan 2 tahun paska menstruasi pertama.
Menstruasi pertama terjadi saat berumur 12-13 tahun, jadi dapat dikatakan bahwa seseorang dapat hamil jika usia mereka telah memasuki 15 tahun.
Baca Juga : Perempuan Ini Raih Penghargaan Sebagai Pemain Sepak Bola Terbaik FIFA
Lalu bahayakah jika mengandung di usia remaja kurang dari 15 tahun?
Tentu bahaya, baik bagi sang ibu dan si bayi.
Menurut Dr. Uf Bagazi, Spesialis Kandungan Brawijaya Hospital, risiko yang terjadi pada ibu yakni:
Baca Juga : Ulang Tahun ke-38, Karena Kapoor Tampil Menggemaskan Bak Remaja!
- Pendarahan.
Ini disebabkan karena otot rahim masih terlalu lemah dan pembekuan darah yang lambat karena dipengaruhi adanya robekan.
- Kemungkinan Keguguran
Ini bisa disebabkan karena faktor alamiah seperti memiliki penyakit terntentu yang mengharuskannya untuk aborsi dan secara disengaja seperti meminum obat-obatan, dll.
Baca Juga : Pasca OD Demi Lovato Kembali Terlihat di Publik, Begini Tampilannya!
- Persalinan yang Lama dan Sulit
Ini dipengaruhi oleh letak janin, kelainan panggul, dan kekuatan mengejan.
- Mudah Terjadi Infeksi
Karena organ kelamin yang belum matang, hal ini dapat menimbulkan infeksi terlebih pada saat nifas.
Nifas adalah masa yang dihitung sejak seorang ibu melahirkan, hingga 6 minggu sesudahnya.
Baca Juga : Masuk Dapur, Ini Masakan Pertama Bikinan Kartika Putri untuk Habib Usman
- Gestosis (Keracunan Kehamilan)
Gestosis terjadi lebih dari 20 minggu.
Ini disebabkan karena hormon, pikiran, dan konsumsi makanan tidak seimbang.
Gestosis sendiri dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kejang, dan meninggal
Baca Juga : Clift Sangra Pertama Kali Lihat Luna Maya Perankan Suzzanna : Buset Mirip Banget!
- Kematian Ibu yang Tinggi
Biasanya disebabkan karena pendarahan dan infeksi.
Sedangkan risiko bagi si bayi yakni:
Baca Juga : 2 Kali Kehilangan Calon Bayi, Gilang Dirga Ungkapkan Penyebabnya
- Kemungkinan Usia Kelahiran Belum Cukup
Jika seperti ini, akan berisiko pada kelahiran bayi yang prematur.
Usia minimal kelahiran bayi yakni 37 minggu (259 hari).
Jika kurang dari itu, akan terjadi penurunan pada oksigen janin yang menyebabkan otak tidak dapat berkembang dan paru-paru janin yang tidak sempurna.
Baca Juga : 17 Tahun Menikah, Suami Maudy Koesnaedi Ternyata CEO Perusahaan Telekomunikasi
- Berat Badan Bayi Rendah
Batas terendah dari berat badan bayi yakni 2,5 kg.
Kurang dari itu berarti ada masalah pada kurangnya gizi saat hamil, usia hamil yang kurang dari 20 tahun, dan penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.(*)