NOVA.id – Insana Ilham Habibie merupakan sosok yang peduli dan begitu mencintai batik Indonesia.
Karena kecintaannya kepada batik, Insana Habibie menggarap dan mengembangkan pembuatan batik dengan anugerah seni yang dimilikinya sehingga lahir Batik Limaran.
Insana yang memiliki background sebagai arsitektur melihat batik memiliki nilai tersendiri dan lebih dari seni.
Baca Juga : Istri Cantiknya Melahirkan, Moreno Soeprapto Sempat Pacari Dian Sastro hingga Julie Estelle!
“Arsitektur bicara tiga dimensi, sudah nyata didepan mata. Kalau batik ini ada tantangan lain, di mana kain yang cuma dua dimensi harus bicara dan harus menampakkan dirinya hidup.
Hidup itu kan artinya tiga dimensi, berbicara selain soulnya ya. Bagaimana ada motif bunga pada batik, mengisahkan bagaimana bunga itu belok kiri,” kata Insana Ilham Habibie selaku founder of Batik Limaran.
Sebagai kreator batik yang melahirkan Batik Limaran yang memiliki nilai artistik bermutu tinggi, Insana melihat bahwa batik ini memiliki nilai tersendiri karena adanya teamwork.
“Kalau menurut saya, batik ini is a team-work art. Batik dilihat lebih dari nilai artnya. Kalau batik itu kerja tim dan harus deal dengan semuanya.
Masing-masing orang mempunyai karakter tersendiri. Jadi memang mengelola batik ini pertama harus sabar, kedua sabar, dan yang ketiga sabar.
Untuk sebuah batik yang indah. Tidak ada satu proses pun yang dipindah-pindahkan. Semua itu proses itu akan dilalui,” kata Insana, menantu Presiden BJ. Habibie.
Baca Juga : Sang Ayah Tulis Pesan di Billboard, Ringgo Agus Rahman: Papah Gemuk Banget Pah!
Insana juga kembali menambahkan bahwa batik merupakan jati diri bangsa Indonesia.
“Batik ini merupakan jati diri bangsa Indonesia, batik ini soal budaya yang tercipta. Batik juga telah masuk ke DNA-nya orang Indonesia.
Batik ini adalah pemersatu, seperti ada batik papua, ada batik jawa dan sebagainya yang memiliki khasnya masing-masing,” lanjut Insana Ilham Habibie ditemui saat acara CHI Award 2018 di Plaza Indonesia. Sabtu (10/11).
Dalam proses pembuatan Batik Limaran miliknya, Insana mengaku kreativitasnya sudah sangat tinggi dan selalu mentoring tim yang bekerja dalam pembuatan Batik Limaran tersebut.
Baca Juga : Kebakaran Gardu Listrik Terjadi di Dekat Rumahnya, Wulan Guritno Geram dan Panik!
“Saya selalu mentoring karena batik itu is always mentoring. Saya selalu berkeyakinan berbisnis dengan landasan tradisional akan langgeng karena punya akar yang kuat,” jelas Insana.
Insana juga menambahkan bahwa meningkatkan kepedulian akan batik dapat dilakukan dengan keperluan berpakaian batik itu sendiri.
“Kalau saya berpikir pragmantik, seacara realistis memang harus ada keperluan berpakaian saja kita pikirkan.
Kalau saja dengan keperluan berpakaian menggunakan batik, kita sudah sedikit menyematkan sentuhan batik.
Baca Juga : Tempelkan Kubis ke Payudara Selama 20 Menit, Khasiatnya Tak Terduga bagi Kesehatan!
Itu saja sudah punya tipikal indonesianya masuk, kebudayaannya masuk,” tutup Insana Ilham Habibie.(*)