NOVA.id - Aquaplaning ternyata bisa mengancam nyawa kita saat berkendara loh!
Ya, mungkin kita masih belum akrab dengan istilah Aquaplaning saat berkendara.
Aquaplaning intinya merupakan gejala hilang kendali saat berkendara.
Baca Juga : Bibi Unggah Chat Vanessa Angel dengan Mucikari, Ada Foto Seksi Sampai Bawa Nama Jokowi!
Menurut Sony Susmana, instruktur di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kondisi aquaplaning itu akibat terdapatnya lapisan air di antara ban dan aspal.
“Itu gampang terjadi karena kita melaju dengan kecepatan tinggi, biasanya di atas 60 km per jam. Bisa juga karena ban sudah botak, atau ban enggak sesuai dengan peruntukkannya, serta ban kurang angin,” kata Sony pelan.
Sony menyebut, kebanyakan empat kasus di atas jadi penyebab mobil yang kena aquaplaning.
Baca Juga : Jadi Calon Istri BTP, Puput Nastiti Devi Bak Sosialita Tenteng Tas Rp15 Juta ke Korea Selatan
Misalnya kita tergoda untuk melaju dengan kecepatan tinggi saat akan melintasi genangan, padahal itu justru bisa membahayakan.
“Makanya, sebelum masuk genangan, kurangi kecepatan laju mobil kita. Amannya sekitar 40 km per jam.” jelasnya.
Sementara itu, kondisi ban juga ikut jadi pemicu.
Baca Juga : Reino Barack dan Syahrini Dikabarkan Menikah Besok, Luna Maya Banjir Dukungan dari Para Artis Ternama
Ya, misalnya saat ketebalan ban sudah masuk kategori botak, biasanya kedalaman alur ban kurang dari 1,5 milimeter. Terus bisa juga karena kurang angin.
“Orang suka salah kaprah, kalau hujan justru kurangi angin, padahal itu bisa memicu aquaplaning. Jadi baiknya jaga tekanan angin sesuai petunjuknya,” tukas Sony.
Kasus terbaru soal pemicu aquaplaning adalah salah peruntukan pada ban.
Baca Juga : Menyayat Hati, Jeritan Hati Al Ghazali untuk Ahmad Dhani: Aku Tidak Pernah Minta Lahir dari Siapa
Jadi ban yang digunakan enggak sesuai dengan medan yang biasa dilalui.
Misalnya menggunakan ban mobil yang biasa untuk medan jalan berlumpur alias mud terrain (M/T) di jalan beraspal alias high terrain (H/T).
Jadi itu juga bisa memicu, loh.
Baca Juga : Kenali 5 Tanda Kita Sebaiknya Resign dari Pekerjaan, Apa Saja?
Makanya, Sony menghimbau kita mematuhi petunjuk berkendara yang sudah seharusnya.
Terutama saat menghadapi genangan air di kala hujan.
“Selain mengurangi kecepatan sebelum masuk genangan, pas masuk genangan pun jangan lakukan gerakan berkendara yang ekstrim. Normal saja, tahan setir ke arah depan. Lurus saja dengan tenang. Jangan panik.” tukasnya.
Baca Juga : Tips Lengkap Perawatan Tubuh dari Wajah Hingga Kaki untuk Usia 35+
Kata Sony, untuk menghindari kecelakaan lebih parah saat aquaplaning, salah satu kuncinya adalah jangan panik.
Karena kalau sudah panik, mobil enggak terkendali, dan tentu saja akan membahayakan pengendara dan mobilnya.
Jadi tetap safety driving, ya!
Muhamad Yunus
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR