NOVA.id - Investasi belum dilirik masyarakat Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup.
Hal ini dibuktikan lewat data Badan Pusat Statistik hingga Mei 2018 yang menyatakan bahwa 190,5 juta penduduk di Tanah Air berusia 15 tahun ke atas.
Namun, hanya 17,8 persen atau sekitar 33,9 juta penduduk yang memiliki setidaknya satu rekening bank.
Baca Juga : Tes DNA Negatif, DJ Verny Hasan Akui Ingin Mati di Hadapan Denny Sumargo: Itu yang Saya Rasakan Dulu!
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menghimpun jumlah investor reksa dana di Indonesia baru mencapai 830.000 pelaku.
Tentu saja, tingkat partisipasi pelaku investasi yang masih rendah dipengaruhi beberapa faktor.
Khususnya kaum perempuan, tidak sedikit yang bersikap skeptis pada investasi dengan anggapan perjudian hingga return keuntungan yang didapatkan dalam jangka waktu panjang.
Bahkan, tidak sedikit yang masih dikungkung isu investasi bodong.
Namun, tahun 2019 ini iklim investasi sedang mengembuskan angin segar, karena rupiah tengah dalam posisi menguat.
Hal ini dijelaskan oleh Farash Farich seorang pakar investasi dari Avrist Asset Management saat ditemui di acara peluncuran Raiz Invest di Gunawarman, Jakarta Selatan pada Rau (05/03).
Baca Juga : Masih di Jepang, Aisyahrani Bocorkan Bulan Madu Syahrini dan Reino Barack
Lantas apa alternatif terbaik bagi perempuan untuk berinvestasi menurut Farash Farich?
Jawabannya adalah tergantung pada kebutuhan dari masing-masing kita loh, Sahabat NOVA.
Menurut Farash Farich, para perempuan harus menentukan skala prioritasnya untuk bisa memilih alternatif investasi.
Baca Juga : Ditanya Soal Block Instagram Nikita Mirzani dan Hotman Paris, Aisyahrani Berikan Reaksi Tak Terduga
Misalnya, perempuan yang masih berusia di awal 20 tahun, tengah berkarier, dan belum berkeluarga bisa menabung saham dengan jangka waktu panjang yakni lebih dari 10 tahun.
Sedangkan, perempuan yang telah berkeluarga dan memiliki prioritas sekolah anak dan kesehatan lebih disarankan untuk berinvestasi lewat pasar uang dengan jangka waktu pendek cenderung instan.
Sedangkan perempuan berkarier yang ingin memiliki tabungan masa depan atau sekadar financial freedom (kebebasan finansial) bisa menjajal kendaraan investasinya lewat obligasi atau reksa dana pendapatan tetap dengan jangka waktu menengah yang lebih fleksibel.
Sahabat NOVA, yuk jangan tunda lagi, tentukan instrumen investasi kita dan mulai dari sekarang! (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR