“Saya tertarik kepada konstruksi atapnya, bentuknya, dan juga kombinasi warnanya. Pintu dan jendelanya terbuat dari kertas bukan kaca,” ujar Khvan.
Lain ceritanya dengan mahasiswi asal Myanmar, Nan Lao Tip Oo yang sangat tertarik dengan artis pioner Singapura, yaitu Chen Wen Hsi.
“Melalui desain saya, seya berharap dapat meciptakan kembali pengaturan bentuk geometri yang terdapat pada mahakarya Chen,” kata Nan.
Baca Juga : Luna Maya Blak-blakan Soal Hubungannya dengan Faisal Nasimuddin
Sementara mahasiswa asal Tiongkok, Charles Lyu, 27, mendapat inspirasinya dari tempat yang tidak terduga, yaitu museum mobil di Jepang.
“Koleksi karya saya adalah gabungan dari elemen vintage dengan unsur futuristik, untuk menciptakan busana yang modern dan fashionable. Keberlanjutan (sustainability) dalam fashion design adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya sampai saya berkesempatan untuk mengikuti event ini. Melalui event ini, saya mendapat kesempatan untuk memanfaatkan bahan-bahan lama yang saya miliki sebelumnya,” ucap Charles.
Bagi Tan, keputusannya untuk mendalami dunia fashion adalah melalui kegigihan yang cukup panjang.
Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR