NOVA.id - Seseorang dengan keterbatasan fisik kini dimudahkan dengan penggunaan alat bantu jalan agar ia bisa melakukan aktivitas lebih mudah tanpa banyak bantuan orang lain.
Alat-alat tersebut misalnya tongkat atau kursi roda yang membantu mereka untuk melakukan mobilitas lebih mudah.
Tetapi bagaimana jika seseorang yang telah menggantungkan diri pada semua itu harus kehilangan alat yang mempermudahnya?
Hal ini dialami seorang pria yang mengalami amputasi pada tangan dan kakinya harus menyerahkan skuter listriknya kepada pihak maskapai pesawat.
Agen keamanan Bandara Internasional Calgary tidak mengijinkan pria bernama Stearn Hodge tersebut membawa baterai di skuter listriknya di atas pesawat United Airlines.
Hal ini dikarenakan baterai lithium-ion telah dilarang pada perjalanan Februari 2017 karena ada kekhawatiran akan menyebabkan kebakaran.
Baca Juga : Cerai dari Sule, Lina Kembali Bernyanyi dan Tampil Cetar dalam Video Terbarunya
Dia disarankan agar menggunakan kursi roda oleh seorang pramugari, tetapi hal itu terasa sulit dilakukan karena keterbatasannya.
Terlebih lagi sang istri juga baru saja menjalani perawatan kanker yanng mempengaruhi tulang punggungnya, dan membuatnya tak bisa mendorong kursi.
Diketahui dia akan melakukan liburan bersama sang istri untuk merayakan liburan ulang tahun pernikahannya yang ke-43.
Baca Juga : Pernah Pacaran, Verrell Bramasta Ungkap Alasannya Pilih Nikahi Aurel
Tetapi kini tanpa skuter listriknya itu dia tak bisa banyak bepergian, bahkan hanya bisa menghabiskan waktunya di kamar hotel.
Tanpa alat tersebut dia harus merangkak ke manapun dia pergi bahkan untuk berjalan di lantai hotel dia menyeret dirinya dengan satu tangan.
"Harus melewati lantai di depan istri saya adalah hal yang paling memalukan," ungkap Stearn.
Baca Juga : Dokter Tak Sengaja Hilangkan Saraf Wajah Hingga Buat Perempuan Ini Tak Bisa Tutup Mata dan Mulut
"Itu menunjukkan betapa nyata kecacatanku... aku belum sama sejak itu," lanjutnya.
Dia kehilangan lengan kiri dan kaki kanannya karena kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 1984 lalu.
Dan dia telah bergantung dengan skuter listriknya agar mudah melakukan aktivitas terutama jika harus berjalan ke tempat tertentu tanpa bantuan orang lain.
Baca Juga : Manisnya Kejutan Ulang Tahun Anak-Anak David Beckham untuk Sang Ayah
Kini dia pun ingin keluhannya ini didengar dan ia melaporkan kasusnya ke Komisi Hak Asasi Manusia Kanada.
Setelah melakukan protes, Stearn mendapatkan email dari pejabat United Airlines, mereka mengatakan "tampaknya kami melanggar persyaratan cacat federal," ia menawarkan sertifikat perjalanan 800 dollar (11, 4 juta rupiah) bersama dengan permintaan maaf untuk ketidaknyamanan tersebut.
"Ketidaknyamanan terjadi saat hari liburanmu," kata Hodge.
Baca Juga : Kondisi Shakira Terus Membaik, Denada Ceritakan Keinginan Sang Anak untuk Berkerudung
Setelah permintaan maaf tersebut, Stearn juga mendapatkan tawaran dari WestJet pada perjalanan mendatang senilai 350 dollar atau 4,9 juta rupiah sebagai itikad baik. (*)
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR